KKP Sokong Perekonomian Masyarakat Melalui Budidaya Minapadi
| Sun, 10 May 2020 - 22:35
Program bantuan pemerintah budidaya ikan sistem minapadi sebagai salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus digulirkan untuk menjaga stabilitas pasokan ikan air tawar. Bantuan ini juga diharapkan bisa tetap mengaktifkan kegiatan budidaya ikan di tengah wabah Covid-19.
Salah satu bantuan budidaya ikan sistem minapadi yang telah diserahkan baru-baru ini, adalah untuk kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Minajaya di Kecamatan Tombatu timur, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara yang memiliki lahan seluas 6 Ha.
Adapun paket bantuan yang diberikan berupa benih ikan nila sebanyak 60 ribu ekor, 6,6 ton pakan ikan mandiri, serta sarana dan prasarana operasional dengan total bantuan senilai 197,8 juta rupiah.
Hadir pada acara penyerahan tersebut Wakil Bupati Minahasa Tenggara, Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu, Kepala Dinas Perikanan serta perangkat desa setempat
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menyatakan bahwa minapadi merupakan model inovasi akuakultur yang dapat memberikan keuntungan berlipat, program budidaya ikan sistem minapadi dapat menjadi salah satu solusi yang tepat untuk diterapkan, terutama ditengah kelesuan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang tengah mewabah.
“Berbagai keunggulan dari budidaya ikan sistem minapadi seperti mampu menghasilkan padi organik dengan peningkatan hasil panen padi 2-3 ton serta pendapatan tambahan pendapatan dari ikan minimal 1 ton ikan per hektar menjadikan sistem ini sebagai salah satu model yang tepat untuk meningkatkan taraf ekonomi petani,” jelasnya.
“Keuntungan lainnya adalah pada saat proses produksi padi tidak mengggunakan pestisida serta minim dalam penggunaan pupuk sehingga total petani dapat memperoleh tambahan pendapatan hingga 40%. Jadi melalui budidaya ini masyarakat tidak hanya dapat padi, namun juga mendapatkan ikan sebagai asupan protein,” katanya lagi.
Sebagai informasi pada tahun 2019 KKP telah menggelontorkan bantuan budidaya ikan sistem minapadi ke 18 Kabupaten/Kota di 12 Provinsi di seluruh Indonesia dengan total luas lahan sebesar 400 Ha. Sedangkan di tahun 2020 KKP telah menyiapkan bantuan untuk 100 Ha lahan minapadi baru di seluruh Indonesia.
Slamet mengatakan, untuk penyaluran bantuan yang tepat sasaran, pihaknya telah memastikan betul akan kelayakan calon penerima bantuan dan persyaratan teknis lokasi yang diperlukan seperti kemiringan tanah, status kepemilikan lahan, kelancaran sumber air dan akses transportasi dan komunikasi yang baik, termasuk kelembagaannya Hal ini penting untuk dilakukan guna mendukung kelancaran dan keberlanjutan usaha yang digeluti oleh penerima bantuan.
“Dengan dukungan dan peran serta dinas serta penyuluh perikanan setempat dan juga keuletan serta kegigihan dalam melakukan usaha, niscaya usaha budidaya ikan sistem minapadi dapat turut membantu perekonomian masyarakat di daerah,” pungkas Slamet.
Kepala BPBAT Tatelu Fernando Simanjuntak yang turut hadir dalam acara penyerahan bantuan berharap dengan bantuan yang diberikan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat untuk dapat menjaga ketahanan pangan, khusunya ikan sebagai sumber protein yang esensial.
“Dengan adanya wabah Covid-19 ini, kondisi gizi masyarakat harus tetap terjaga namun dengan senantiasa mengedepankan keselamatan pelaku usaha yang tetap beroperasi. Penerapan SOP keselamatan sangat penting dilakukan dalam kegiatan berbudidaya agar kesehatan pelaku usaha tetap terjaga dan usaha dapat terus berjalan,” beber Fernando.
Pada tahun 2020 ini, BPBAT Tatelu merencanakan penyaluran bantuan minapadi kepada kelompok masyarakat petani atau pembudidaya ikan sebanyak 30 paket atau pembangunan sarana minapadi pada lahan sawah seluas 30 Ha di wilayah kerja BPBAT tatelu yang meliputi wilayah Indonesia bagian timur.
“Harapan BPBAT Tatelu kepada kelompok penerima bantuan agar selalu semangat melaksanakan kegiatan minapadi sesuai petunjuk teknis yang diberikan oleh tim teknis BPBAT Tatelu maupun oleh penyuluh untuk mendapatkan hasil produksi baik ikan maupun padi yang maksimal,” tutup Fernando.
Sumber: KKP News