• Home
  • Infomina
  • Jenis & Konsorsium Mikroba Tambak Udang, Penentu Hasil Panen

Jenis & Konsorsium Mikroba Tambak Udang, Penentu Hasil Panen

| Tue, 23 Dec 2025 - 11:56

Salah satu aspek yang memengaruhi keberhasilan budidaya udang vaname adalah memahami bagaimana keberagaman jenis mikroba yang hidup dan bermetabolisme pada suatu keseimbangan tertentu di kolam.


Artikel ini akan membahas mengenai jenis-jenis mikroba tambak udang dan bagaimana pengaruhnya pada produktivitas budidaya udang vaname.


Jenis-jenis Mikroba Tambak Udang

Air tambak merupakan ekosistem yang dihuni oleh beragam jenis mikroba, di mana setiap jenis mikroba memiliki peran dan kaitan interaksi untuk menjaga keseimbangan kolam. Kondisi ekosistem tersebut menjadi seperti “iklim” biologis yang secara langsung memengaruhi pertumbuhan udang vaname.



Sumber: Suara Sulsel


Berikut beberapa kelompok mikroba tambak udang.


Fotoautotrof (Penyedia Oksigen Alami)

Kelompok mikroba ini memegang peran krusial sebagai produsen oksigen terlarut (DO) melalui proses fotosintesis. Di kalangan petambak udang, kelompok ini lebih dikenal sebagai plankton.


Plankton menguntungkan: 

Jenis plankton seperti Chlorella (alga hijau) dan diatom sangat diharapkan tumbuh stabil. Selain menyuplai oksigen, mereka menjaga kestabilan suhu air dan menjadi pakan alami bagi udang.


Plankton merugikan: 

Kelompok plankton yang diwaspadai oleh petambak udang dapat memproduksi toksin, dan menyebabkan kematian massal plankton (plankton crash) yang menurunkan kualitas air.


Kemolitotrof (Agen Siklus Nitrogen)

Kelompok mikroba kemolitotrof bermetabolisme dengan menjalankan siklus nitrogen di tambak udang.


Jenis bakteri tambak seperti Nitrosomonas dan Nitrobacter bekerja mengubah bentuk zat nitrogen yang berbahaya bagi udang seperti amonia dan nitrit menjadi nitrat yang lebih aman


Heterotrof (Pengurai dan Patogen)

Kelompok mikroba heterotrof hidup dengan mengurai bahan organik seperti sisa pakan, kotoran udang, dan bangkai plankton. Klasifikasi jenis mikroba tambak udang ini perlu diperhatikan karena terdiri dari mikroba yang menguntungkan dan merugikan.


Bakteri pengurai (probiotik air alami): 

Mikroba heterotrof ini yang menguntungkan bagi tambak karena membantu memecah bahan organik di tambak tanpa secara langsung merugikan kesehatan udang. Contoh jenis bakteri tambak dalam kelompok ini adalah Bacillus sp. dan Lactobacillus.


Mikroba patogen: 

Ini adalah kelompok bakteri patogen di tambak udang yang secara langsung menyebabkan penyakit, seperti Vibrio (penyebab AHPND) dan spora EHP.


Kenapa Aplikasi Probiotik Tambak Udang Tidak Selalu Efektif?


Mengenal Konsorsium Mikroba Tambak Udang

Setelah mengetahui jenis-jenis mikroba tambak udang, langkah selanjutnya adalah memahami bagaimana mereka hidup berdampingan dan bekerja sama dalam satu sistem yang disebut konsorsium mikroba tambak.


Secara definisi, konsorsium mikroba adalah kumpulan berbagai jenis mikroba tambak udang tersebut yang hidup bersama dalam satu komunitas dan memiliki hubungan saling ketergantungan. 


Hubungan konsorsium terletak pada “kerja sama” antarjenis mikrobanya. Seperti contohnya, hasil buangan atau sisa kerja dari satu jenis mikroba akan menjadi sumber makanan bagi mikroba jenis lainnya. 


Jenis mikroba tambak udang serta variasi konsorsium yang dominan hidup merupakan jenis yang paling cocok dengan kondisi tambak tersebut. 


Mikroba dapat memenuhi ekosistem kolam tambak secara alami yang disebabkan oleh air, tanah, lingkungan, dan tekanan biologis yang bisa disebabkan oleh kompetisi antar mikroba.


Peran Konsorsium Mikroba Tambak Udang

Konsorsium mikroba tambak udang melakukan berbagai hubungan metabolik, yaitu:

  • Fotoautotrof mendapatkan sumber energi dari cahaya matahari, dan melakukan fotosintesis untuk mendapatkan oksigen. Contoh kelompok mikrobanya adalah Chlorella, Nannochloropsis, Synechococcus, Spirulina.
  • Kemolitotrof mendapatkan sumber energi dari senyawa anorganik. Contoh mikrobanya adalah Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrospira, Thiobacillus.
  • Heterotrof mendapatkan sumber energi dari senyawa organik. Contoh mikrobanya adalah Bacillus, Vibrio, Pseudomonas, Lactobacillus.


Aktivitas dari konsorsium mikroba tambak begitu kompleks, sehingga dapat memengaruhi kondisi air tambak dan perut udang. Di air sendiri, aktivitas biologis yang dilakukan oleh mikroba beragam, mulai dari fotosintesis, penguraian senyawa organik, oksidasi amonia, oksidasi sulfur, hingga daur fosfat. 


Tidak hanya di air, mikroba juga memiliki aktivitas biologis pada udang, tepatnya saluran pencernaan dan hepatopankreas seperti penyerapan nutrisi, produksi asam lemak, hingga menekan pertumbuhan bakteri patogen di tambak udang.


Apa Pentingnya Memahami Mikroba Tambak?

Petambak udang sebaiknya dapat memahami kondisi ekosistem yang baik untuk mendukung pertumbuhan udang, salah satunya caranya yaitu dengan mengetahui dinamika keseimbangan mikroba tambak. 


Penelitian dari Chen et al. (2017) menunjukkan bahwa munculnya penyakit AHPND pada populasi udang berhubungan erat dengan penurunan keberagaman jenis mikroba tambak udang. 


Selain itu, komposisi mikroba di tambak juga memengaruhi efektivitas probiotik yang diaplikasikan di tambak.


Berdasarkan penelitian dari Amin et al. (2023), jenis probiotik yang “tidak cocok” dengan kondisi keberagaman mikroba tambak tidak memiliki pengaruh yang signifikan akibat kurangnya adaptasi untuk hidup.


Oleh sebab itu, memahami jenis dan dinamika konsorsium mikroba di tambak dapat menjadi strategi untuk memahami cara meningkatkan produktivitas budidaya.


Cara Memilih Probiotik Sesuai Kondisi Tambak


Pahami Keseimbangan Mikroba Tambak Anda bersama CeKolam

CeKolam merupakan pionir penyedia layanan deteksi penyakit udang.


CeKolam juga menyediakan berbagai layanan untuk mendukung kinerja budidaya udang menggunakan teknologi Next-Generation Sequencing (NGS), yaitu:

  • AquaCheck (pengecekan mikroba air tambak)
  • ProCheck (pengecekan mikroba di probiotik)
  • GutCheck (pengecekan profil mikroba di usus udang)


Ketiga layanan ini penting untuk profiling berbagai jenis mikroba tambak udang yang dapat berpengaruh besar pada keberhasilan dan produktivitas budidaya. Dengan mengetahui profil mikroba di air tambak (AquaCheck), petambak dapat mengidentifikasi komposisi bakteri yang terdapat di kolam dan melihat apakah kolam didominasi oleh mikroba menguntungkan atau patogen. 







Selain itu, pengecekan probiotik (ProCheck) diperlukan untuk memastikan bahwa mikroba yang diaplikasikan ke tambak memiliki kualitas yang baik serta mampu beradaptasi dan mendukung pertumbuhan udang secara optimal.







Di sisi lain, profiling mikroba pada usus udang (GutCheck) memberikan gambaran mengenai kesehatan saluran pencernaan udang, termasuk keberadaan bakteri menguntungkan maupun potensi patogen yang dapat memengaruhi performa pertumbuhan.






Secara keseluruhan, ketiga pemeriksaan ini merupakan bagian dari rangkaian strategi pengelolaan mikroba yang mendukung keberhasilan budidaya udang secara berkelanjutan.


Dengan CeKolam, Anda dapat mengenali dinamika mikroba tambak udang secara lebih menyeluruh untuk mendukung hasil panen yang optimal.


Kunjungi Layanan CeKolam di sini




Sumber:

  • Microbiome Dynamics in a Shrimp Grow-out Pond with Possible Outbreak of Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease
  • The fate of probiotic species applied in intensive grow-out ponds in rearing water and intestinal tracts of white shrimp, Litopenaeus vannamei

Artikel lainnya

Udang 

Waspada Perubahan Cuaca pada Tambak Udang

Info Akuakultur

1108 hari lalu

  • verified icon4292
Udang 

Pengaruh Bulan Purnama pada Molting Udang

PT Panca Sukses Lestari

44 hari lalu

  • verified icon241