Buih Pada Air Kolam Ikan, Penyebab Dan Cara Mengatasinya
| Wed, 16 Nov 2022 - 13:39
Kondisi air kolam yang berbusa / berbuih harus menjadi perhatian bagi pembudidaya ikan. Munculnya busa pada kolam ikan bisa menjadi tanda bahwa kondisi air kolam cenderung tidak sehat. Dan pembudidaya ikan sering kali mendapati air kolam ikannya terdapat banyak busa/buih. Air kolam yang tidak sehat tentunya akan menyebabkan ikan rentan terkena penyakit yang ujung-ujungnya ikan akan mati. Jika demikian pembudidaya ikan akan mengalami kerugian.
Ada beberapa kemungkinan penyebab air kolam ikan menjadi berbusa/berbuih.
• Kemungkinan pertama air kolam menjadi berbusa karena terjadi peningkatan kadar gas CO2 dan banyak plankton yang mati. Selain air yang berbusa, kondisi ini biasanya juga menyebabkan air kolam menjadi keruh dan pekat.
• Kemungkinan kedua munculnya busa pada kolam dikarenakan tingginya kadar organik terlarut dalam air. Bahan organik ini bisa berasal dari sisa kotoran ikan yang tidak terurai serta sisa pakan yang tidak termakan oleh ikan.
• Kemungkinan ketiga penyebab air kolam berbusa adalah fenomena ledakan alga atau biasa disebut algae blooming. Kondisi ini terjadi karena proses pemupukan yang berlebihan atau over dosis penggunaan katalis plankton.
Baca juga: Cara Budidaya Ikan Koi di Kolam Terpal
Hal ini menyebabkan populasi alga menjadi tidak terkontrol. Selain munculnya busa, ledakan alga ini juga menyebabkan air kolam menjadi pekat. Selain kemungkinan di atas, munculnya busa pada air kolam bisa jadi dikarenakan anda baru saja melakukan penggaraman pada kolam. Penggaraman biasa dilakukan pembudidaya ikan untuk menyetabilkan pH air setelah kolam terguyur air hujan. Selain itu penggaraman biasa dilakukan untuk terapi pengobatan maupun mencegah penyakit ikan.
Cara mengatasi Busa pada air Kolam
Kolam yang terlanjur berbusa perlu penanganan khusus untuk mengatasinya, sedangkan untuk yang belum berbusa agar bisa dijaga kondisi airnya agar tetap baik. Untuk kolam yang berbusa berikut beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain :
1. Melakukan pembuangan air pada bagian dasar kolam/wadah budidaya sebanyak 30% sebelum dilakukan pengisian air baru.
2. Melakukan pemberian probiotik atau bakteri pengurai pada kolam, sehingga media kolam menjadi stabil, probiotik bias didapatkan di toko-toko yang menjual sarana produksi perikanan.
3. Untuk kolam yang membudidayakan ikan lele, maka perlu dipuasakan selama satu hari, sampai ikan menjadi lincah kembali setelah pergantian/penambahan air
4. Melakukan sirkulasi/pergerakan air kolam secara terus menerus.
5. Membuat penahan agar air hujan tidak masuk ke air media pembesaran
6. Menanmbahkan tanaman air pada media pemeliharaan 50%-70% permukaan air media pemeliharaan. (jack/18022019)
--
Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh diskan.kutaibaratkab.go.id. Ketepatan informasi dan efektivitas metode budidaya yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.