Budidaya Gabus dengan Pakan Pelet

| Tue, 13 Apr 2021 - 14:37

Bagi pembudidaya ikan air tawar Ikan gabus merupakan ikan yang sangat ditakuti. Pasalnya dialam ikan gabus merupakan ikan predator tidak hanya memangsa benih ikan tetapi juga ikan dewasa dan serangga air lainnya. Tapi di sisi lain ikan gabus punya nilai ekonomis cukup tinggi. Ikan ini umumnya banyak ditangkap di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah.


Menurut Kepala Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Kalimantan Selatan, Firdausi, permintaan pasarakan konsumsi ikan gabus cukup tinggi dan kontinu, serta harganya meningkat drastis pada saat musim tertentu.


Khusus di Kalimantan, menurut Firdausi, ikan gabus sangat disukai masyarakat karena rasa dagingnnya yang gurih. “Selain itu, tingginya kandungan albumin dalam daging ikan gabus bermanfaat untuk mempercepat proses penyembuhan luka pasien pasca operasi membuat ikan gabus semakin dicari,” sebutnya.

 

Baca juga: Begini Cara Pemilihan dan Pemeliharaan Indukan Gabus


Budidaya Gabus

Melihat prospek pasar gabus yang tinggi, upaya untuk mengembangkan ikan gabus terus dilakukan. Menurut Firdausi, budidaya ikan gabus sekarang mudah dilakukan. Hal ini karena sekarang pembasan gabus sudah bisa menggunakan pakan pelet (komersial) dan setelah beradaptasi dengan pakan buatan, sifat kanibalnya berkurang. 


“Hal itu merupakan hasil dari tim BPBAT Mandiangin yangn mampu mengubah kebiasaan makan ikan gabus dari pakan berupa daging (karnivor) ke pakan komersial (pakan pelet),” ungkapnya.


Hanya yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan gabus, dijelaskan Firdausi, tempat pemeliharaan (kolam, jaring, dan lainnya) permukaannya ditutup atau dipagar keliling agar ikan gabus tidak bisa loncat. Sedangkan, untuk pengolahan kolam sama dengan budidaya ikan lainnya. 


Baca juga: Pemijahan Ikan Gabus (Channa striata)


Benih gabus yang ditebar disarankan yang sudah beradaptasi dengan pakan buatan, ukurannya seragam dengan panjang diusahakan lebih dari 2 inci, serta sudah divaksin untuk bakteri aeromonas. 


Lebih lanjut Firdausi memaparkan, pakan komersil yang digunakan berupa pakan apung dengan kandungan protein lebih dari 31 % dan usahakan lebih tinggi kandungan proteinnya pada awal pemeliharaan. 


Untuk pemberian pakan 2 - 3 kali/hari. “Kepadatan optimal 50 - 75 ekor/m2 kalau ditambah lagi kepadatan dapat memperlambat pertumbuhan. Juga diperhatikan kualitas air yang baik walaupun ikan gabus tahan terhadap kualitas air yang jelek,” jelasnya.


Baca juga: Ikan Gabus Mengandung Albumin, Ini Manfaatnya untuk Ibu Hamil


Masih terbatasnya pasokan benih gabus menjadi kendala pengembangan budiadaya. Kendala lainnya yaitu penyakit yang sering menyerang gabus dan pembudidaya masih belum banyak yang mengetahui teknologi budidaya ikan gabus.


Maka itu, kata Firdausi, untuk permintaan benih, BPBAT Mandiangin akan memperbanyak bak pemijahan, kolam pendederan, serta menumbuhkan Unit Pembenihan Rakyat untuk ikan gabus. Soal penyakit, benih harus divaksin dulu sebelum didistribusikan ke pembudidaya. 


Lalu terkait sosialisasi, BPBAT Mandiangin berusaha menyebarkan teknologi budidaya ikan gabus ini melalui pendampingan/ pengawalan ke pembudidaya, melalui apresiasi,dan magang.


Artikel asli


Artikel lainnya

Terkini 

Alltech Coppens Launches Aquaculture Inventor Program

Minapoli

1954 hari lalu

  • verified icon3224
Terkini 

Algae Answer to Aquaculture Wastewater Problem

Minapoli

1218 hari lalu

  • verified icon2536
Terkini 

KKP Genjot Sektor Akuakultur

Minapoli

1833 hari lalu

  • verified icon2692