Biodiversitas Kelautan Expo 2019

| Thu, 09 May 2019 - 08:46

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan kegiatan “Biodiversitas Kelautan Expo 2019” pada hari Minggu tanggal 5 Mei 2019 di Perpustakaan Nasional, Jakarta. Expo ini meliputi beberapa kegiatan antara lain Talk Show, Penayangan film Dokumenter, Peluncuran Buku, Pameran Foto dan Lomba Foto dengan mengangkat tema “Urban Reef Ecosystem”


“Secara umum tujuan kegiatan ini adalah mendesiminasikan hasil-hasil temuan di lapangan di Pulau Untung Jawa yg kami lakukan bersama mahasiswa pada tanggal 19-21 April 2019” Ungkap Dr. Hawis Madduppa. Pada acara talk show “Urban Reef Ecosystem : Pulau Untung Jawa, Jakarta” dihadirkan beberapa pembicara dari pihak akademisi dan beberapa milenial yang bergerak dibidang kelautan antara lain Prof. Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA (Guru Besar FPIK IPB), Kaisar Akhir, S.I.K, M.Sc (Founder Maritim Muda Nusantara) dan Swietenia Puspa Lestari (Divers Clean Action) dengan moderator Dr. Hawis Madduppa.


Prof Dietrich G Bengen menyampaikan bahwa Pulau Kecil merupakan daerah yang sangat penting dan menjadi perhatian bagi pemerintah untuk dikelola karena sebagian besar pulau-pulau di Indonesia masuk dalam ketegori pulau kecil. “Kajian dan informasi tentang Biodiversitas Hayati laut  merupakan salah satu landasan yang menjadi pertimbangan dalam pengelolaan pulau-pulau kecil tersebut” ungkap Pakar Pengelolaan Pesisir IPB ini. Kaisar Akhir menambahkan bahwa sebagai pemuda, mahasiswa mengambil peran  dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritime dunia. Pada kesempatan tesebut Swietenia Puspa Lestari  dari komunitas Divers Clean Action berbagi pengalaman dalam pengelolaan sampah di pulau-pulau kecil dimana sampah merupakan masalah yang cukup pelik yang menimpa daerah tersebut.


Hal yang tidak kalah menarik dan seru adalah penayangan dokumenter dan peluncuran buku “Urban Reef Ecosystem : Pulau Untung Jawa, Jakarta” oleh mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan angkatan 2016. “ada dua hal penting yang ingin kami dapatkan dari pembuatan film dan buku ini pertama menjadi media untuk memberikan informasi tentang kondisi pulau” Ujar Beginer Subhan, M.Si  selanjutnya “kedua adalah melatih softskill mahasiswa misalnya kepekaan terhadap lingkungan sekitar dan bekerjasama dimana kemampuan ini juga harus dimiliki oleh mahasiswa sebagai modal hidup selain ilmu-ilmu tentang kelautan tentuntya” imbuh Dosen ITK ini.


Semua bahan untuk film diambil oleh mahasiswa dan diedit oleh Pandu. “Kami banyak menemukan hal-hal menarik di Pulau Untung Jawa ini misal adanya perubahan profesi warga dari nelayan menjadi pedagang yang berubah seiring dengan peningkatan kegiatan wisata di Pulau” ungkap Pandu ini. “Dengan adanya film yang kami buat ini, kami mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap pulau-pulau kecil umumnya dan Urban reef ecosystem khususnya” tambah mahasiswa ITk semester 6 ini. Terkait dengan buku, mewakili temen-temannya Nurohman Asegaf menyampaikan bahwa suatu kebahagiaan sudah menghasilkan buku dan mudah-mudahan bisa terus berkarya dan berkontribusi untuk kelautan Indonesia.


Selama acara talkshow berlangsung secara bersamaan diadakan juga pameran foto yang merupakan foto-foto hasil jepretan mahasiswa selama pengamatan di Pulau Untung Jawa. Sebanyak 50 foto dipamerkan dan diperlombakan pada kegiatan tersebut. “Sebagai juri kami meminta Ramadian Bachtiar untuk menilai foto-foto hasil karya mahasiswa”Ujar Dondy Arafat, M.Si selaku penanggung jawab kegiatan expo. “Keunikan foto dan tingkat kesulitan pengambilan gambar menjadi beberapa pertimbangan penting dalam pemilihan terbaik dan kami menyediakan hadiah berupa sertifikasi selam gratis kepada para pemenang” imbuh peneliti terumbu karang ini. Pemenang lomba foto adalah 1. M. Fazri Faturrahman; 2. M. Wijdan Taqiyuddin; 3. Ersya Nurul.

Sumber : BIODIVS IPB

 

 

 

 

Artikel lainnya