5 Langkah Supaya Induk Udang Vaname Berhasil Memijah
| Thu, 13 Aug 2020 - 17:34
Apakah anda baru akan memulai bisnis di pembenihan udang vaname? Tahukah anda, bahwa dalam menghasilkan benih udang vaname yang berkualitas, anda membutuhkan pengetahuan dasar untuk pengelolaan induk udang yang baik. Pengelolaan ini dibutuhkan agar induk udang tidak mengalami stres sehingga mampu menghasilkan jumlah telur yang banyak disertai persentase penetasan telur yang tinggi. Dengan tercapainya kualitas benur yang baik, maka juga akan berpengaruh pada hasil penjualan budidaya anda nantinya.
Berikut ini adalah 5 langkah pemeliharaan induk udang vaname yang perlu diperhatikan di antaranya seperti manajemen kualitas air, manajemen pemberian pakan yang sesuai, proses ablasi untuk pematangan gonad, teknik pemijahan dan juga proses penetasan telur.
Baca juga: Pengelolan Air di Tambak
Manajemen kualitas air
Kualitas air menjadi faktor pembatas pertama dalam kelulus hidupan induk udang vaname yang perlu anda perhatikan. Oleh karena itu perlu dilakukan manajemen kualitas air secara berkala selama pemeliharaan induk udang anda. Hal tersebut juga dilakukan untuk menghindari perubahan drastis pada air di kolam induk anda, yang dapat menyebabkan udang anda stres hingga mungkin mati.
Sebagai contoh, pengelolaan kualitas air induk udang vaname di PT Eesaputlii Prakarsa Utama, Barru, Sulawesi Selatan menggunakan sistem flowthrough atau pergantian air secara terus menerus setiap harinya. Manajemen kualitas air pada induk udang vaname dilakukan dengan mengganti 250% air setiap harinya di bak induk, hal ini bertujuan agar air yang masuk adalah air baru yang kualitasnya baik. Berikut ini adalah parameter yang dapat anda gunakan sebagai tolok ukur kualitas air yang baik untuk induk udang vaname.
Tabel 1. Kualitas air pemeliharaan induk udang vaname (Litopenaeus vannamei)
No |
Parameter Kualitas Air |
Nilai |
1 |
Suhu (°C) |
27-28 |
2 |
pH |
7,9-8,1 |
3 |
DO (ppm) |
4,5-5,8 |
4 |
Salinitas (ppt) |
34 |
Manajemen pemberian pakan
Tidak hanya pada ikan, udang juga memerlukan manajemen pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhannya. Pada pemeliharaan induk udang vaname dibutuhkan pakan yang mengandung protein tinggi, seperti yang terkandung pada pakan segar (hidup). Hal ini perlu diperhatikan selama pemeliharaan induk udang anda untuk proses pematangan gonad, meningkatkan kualitas pemijahan, dan peningkatan kualitas benur udang yang akan dihasilkan.
Sebagai contoh manajemen pemberian pakan induk udang yang dilakukan di PT Eesaputlii Prakarsa Utama, Barru, Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut
Tabel 2. Manajemen pemberian pakan pada induk udang vaname
No |
Jenis Pakan |
Frekuensi pakan |
Dosis |
Waktu Pemberian |
1 |
Cacing laut |
3x |
30-40% |
11.00, 20.00, 23.00 |
2 |
Cumi-cumi |
2x |
30-40% |
08.00,18.00 |
Baca juga: Begini Teknik Ablasi Udang Windu
Ablasi pada induk udang
Proses ablasi udang adalah salah satu proses pemeliharaan induk udang yang membutuhkan kehati-hatian dan pengalaman. Pada dasarnya proses ini merupakan proses pemotongan tangkai mata udang yang diperuntukan untuk mempercepat pematangan gonad (kelenjar seksual). Pemotongan ini diperlukan jika anda mengharapkan induk udang anda cepat memijah (kawin), karena udang yang matang gonad berarti sudah siap untuk dipijahkan.
Secara sederhana, dengan dihilangkannya organ X penghasil hormon penghambat perkembangan gonad atau Gonad Inhibiting Hormon (GIH) yang terletak pada tangkai mata, akan mengakibatkan kerja organ Y sebagai penghasil hormone yang meransang perkembangan ovarium Gonad Stimulating Hormone (GSH) tidak terhambat. GSH yang tidak dihambat ini akan menstimulasi perkembangan gonad secara terus menerus.
Induk udang yang matang gonad dicirikan dengan perkembangan ovari yang berwarna hijau agak gelap yang terletak dibagian karapas sampai ke pangkal ekor (telson) dan punggungnya yang berwarna merah kekuningan. Tingginya jumlah udang yang matang gonad akan ikut meningkatkan persentase perkawinan udang. Tingkat keberhasilan ablasi dapat dilihat ketika 70% dari total induk yang diablasi berhasil kawin.
Teknik pemijahan dan penetasan telur
Proses ini merupakan bagian terpenting dari pengelolaan induk udang vaname. Pemijahan atau perkawinan induk udang dapat anda lakukan dengan menggabungkan udang jantan dan udang betina yang matang gonad di satu wadah yang sama, dengan perbandingan jantan dan betina 1:2 atau 2:3 tergantung jumlah induk dan kebutuhan. Pengecekan telur udang vaname dilakukan pada malam hari. Induk udang yang telah melepaskan telurnya dikembalikan pada bak pemeliharaan induk agar tidak mengganggu telur-telur yang ada didalam bak peneluran.
Ditulis oleh Tim Minapoli
Sumber:
Atikah ID , Hartinah, dan Wahidah. 2018. Teknik Pengelolaan Induk Udang Vaname (i) di PT Eesaputlii Prakarsa Utama, Barru, Sulawesi Selatan. Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Vol. 1