Udang Jerbung, Efisien Dibudidaya Berpotensi Ekspor
| Tue, 10 Dec 2019 - 10:53
Selain udang windu, Indonesia juga memiliki komoditas udang asli yang saat ini sudah bisa dibudidaya masyarakat. Nah, komoditas udang asli tersebut tak lain adalah udang jerbung (udang merguensis). Udang yang sekilas berwarna putih mirip udang vaname tersebut saat ini sudah bisa dibudidaya masyarakat dan berpotensi mengisi pasar ekspor.
Udang asli Indonesia ini di pasar lebih dikenal dengan sebutan banana shrimp. Udang jerbung yang sebelumnya hanya bisa diperoleh dari alam bebas, selain diminati pasar lokal, juga mulai dilirik konsumen mancanegara, seperti Jepang.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan, setelah dilakukan seleksi breeding (pemuliaan buatan) oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, maka udang jerbung ini sudah bisa dibudidaya masyarakat. “Apa yang dilakukan BBPBAP Jepara ini patut diapresiasi. Sebab, mampu menyediakan stok benih udang jerbung bermutu bagi masyarakat (pembudidaya),” papar Slamet Soebjakto, di Jakarta, pekan lalu.
Slamet juga mengatakan, udang asli Indonesia ini juga punya potensi pasar yang luas. Bahkan, bisa saja nantinya untuk mengisi pasar ekspor,--yang selama ini masih mengandalkan udang vaname.
Udang asli Indonesia ini juga dikenal masyarakat memiliki cita rasa yang lezat. Tak heran, konsumen mancanegara menyukai udang jerbung sebagai menu masakan favorit mereka. Apabila dimasak, warna udang jerbung cenderung lebih merah, sehingga menarik untuk disajikan sebagai hidangan istimewa.
Menurut Slamet, udang jerbung atau udang merguensis merupakan komoditas yang tepat untuk dikembangkan di Indonesia. Selain punya pasar luas, ketersediaan induk udang jerbung juga tersedia di seluruh wilayah perairan Indonesia. “Karena indukannya tersedia cukup banyak dan sudah dilakukan seleksi breeding, akan lebih mudah dilakukan pengembangan di masyarakat,” ujarnya.
Udang asli Indonesia ini tampaknya bisa menjadi pilihan budidaya yang menguntungkan masyarakat. Dibandingkan dengan budidaya udang lainnya, secara teknis, komoditas udang jerbung mempunyai potensi ekonomi yang lebih menguntungkan. Mengingat, biaya produksi usaha budidaya udang jerbung lebih efisien. “Udang jerbung juga tahan terhadap penyakit, sehingga sangat menguntungkan apabila dibudidaya,” kata Slamet.
Kini, budidaya udang jerbung sudah mulai memasyarakat. Udang lokal asli Indonesia ini juga sudah dibudidaya dengan baik oleh Pokdakan Windu Rejo di Kecamatan Sidayu, Gresik, Jawa Timur. Udang jerbung juga dibudidaya sejumlah Pokdakan sebagai percontohan di Pemalang, Brebes, Demak, Jawa Tengah (Jateng).
Agar budidaya udang jerbung bisa berjalan dengan baik, sejumlah pembudidaya tersebut mendapat pembinaan langsung dari BBPBAP Jepara bekerjasama dengan penyuluh dan dinas perikanan setempat. “Keberhasilan teman-teman BBPBAP Jepara patut diberikan apresiasi karena dapat mengangkat kekayaan alam asli Indonesia serta menumbuhkan diversifikasi usaha budidaya, khususnya komoditas udang," papar Slamet.
Setelah berhasil dibudidaya di sejumlah daerah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini mulai mendorong pengembangan budidaya udang jerbung ke sejumlah daerah yang memiliki kawasan tambak luas. KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya juga memberikan bantuan dan pendampingan kepada pembudidaya.
Seleksi breeding yang dilakukan BBPBAP Jepara sudah berjalan cukup bagus. Seiring waktu berjalan, BBPBAP Jepara berhasil mencetak stok benih sampai saat ini sebanyak 15.000 ekor. Ditargetkan benih udang asli Indonesia hingga akhir tahun 2019 mencapai 30.000 ekor.
Dalam kesempatan terpisah, salah satu Perekayasa Madya BBPBAP Jepara, Abidin Nur mengatakan, masalah indukan dan benih udang jerbung yang dikembangkan saat ini sudah siap dikembangkan di masyarakat. Sebab, indukannya (G-3) yang diperoleh melalui seleksi secara massal, ketika umur 7-8 bulan sudah bisa dikawinkan.
“Apalagi, cara mendapatkan indukan juga tak sulit. Hampir di sejumlah perairan di tanah air mudah ditemukan udang jerbung. Karena itu, BBPBAP Jepara siap menyediakan stok benih udang jerbung bermutu bagi pembudidaya,” papar Abidin.
Abidin juga mengatakan, induk unggul udang jerbung yang dihasilkan juga berstatus Specific Pathogen Free (SPF). Artinya, pertumbuhannya cepat dan lebih tahan terhadap perubahan lingkungan. Keberhasilan seleksi breeding tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan induk hasil tangkapan di alam, serta mengurangi risiko penyakit.
Nah, saat ini KKP sedang melakukan uji multi lokasi untuk melihat performance yang dihasilkan untuk selanjutnya dapat ditingkatkan kualitas benih, penyiapan induk hingga ke sistem pembudidayaan yang paling tepat.
Sumber : Tabloid Sinar Tani