Transformasi Bisnis Akuakultur
| Sun, 02 Dec 2018 - 19:35
Perhelatan Tahunan perikanan
budidaya yang bertajuk AQUATICA ASIA & INDOAQUA digelar tiga hari 28-30
November di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Acara tersebut dihadiri para stakeholder
di bidang perikanan budidaya. Ivent tahunan yang digelar tersebut merupakan
rangkaian agenda Kementerian Kekuatan dan Perikanan (KKP).
Hadir Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto. Dalam sambutannya, Ia mengatakan komitmennya untuk membangun perikanan berkelanjutan. Ia berharap pelaku usaha skala besar melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha kecil. Misalnya, dalam bentuk bantuan pemberian benih bandeng ke usaha sekitar. “Saya melihat beberapa pelaku usaha besar sudah melakukan langkah tersebut,” ujarnya.
Peserta booth yang ikut beragam, mulai dari perusahaan obat ikan, pakan, sampai peralatan sarana dan prasarana perikanan budidaya. Tidak ketinggalan juga, booth diramaikan dari dinas-dinas perikanan setiap daerah. Slamet mengingatkan, bahwa saat ini kita memasuki industri 4.0. Pihaknya melihat bidang kelautan dan perikanan sudah memulainya dengan beberapa start up dengan berbagai inflasinya. Menurut dia, penerapan akuakultur atau praktik perikanan budidaya yang berkelanjutan menjadi bagian dari transformasi industri 4.0. Selain udang, komoditas ekspor perikanan budidaya lainnya seperti kakap putih, kerapu dan rumput laut juga menjadi komoditas perikanan yang paling siap bertransformasi menuju industri 4.0.
Slamet mengatakan, transformasi bisnis akuakultur ke dalam
bagian industri 4.0 diharapkan memberi solusi terbaik, khususnya dalam
membangun sebuah sistem produksi yang lebih efisien dan terukur mulai dari
aspek teknis, manajemen dan penguatan SDM hingga manajemen bisnisnya.
Setidaknya, kata Slamet, ada empat langkah untuk memperkuat daya saing sektor
akuakultur dalam era industri 4.0. Yakni, penciptaan efesiensi dan nilai tambah
melalui pembangunan mata rantai sistem produksi akuakultur berbasis teknologi
informasi guna menjamin interkoneksi mata rantai bisnis dari hulu hingga hilir
secara efisien. Terciptanya sistem logistik yang efisien, efesiensi proses
produksi akuakultur, dan perbaikan sistem database bidang akuakultur.
Sumber : http://infoakuakultur.com/blog/transformasi-bisnis-akuakultur/