• Home
  • Infomina
  • Potensi Pengembangan Budidaya Ikan Papuyu/Betok (Anabas testidineus), Ikan Endemik Indonesia yang Bernilai Ekonomis di Kalimantan Tengah

Potensi Pengembangan Budidaya Ikan Papuyu/Betok (Anabas testidineus), Ikan Endemik Indonesia yang Bernilai Ekonomis di Kalimantan Tengah

| Mon, 18 Oct 2021 - 10:32

Saat ini saya bekerja sebagai dosen di salah satu Universitas Swasta di Kab. Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. Menjalankan Tri-Dharma perguruan tinggi merupakan kewajiban bagi profesi kami. Tanggal 21 September 2021 kami melaksanakan pengabdian ke salah satu desa di Kab. Seruyan yaitu Desa Mekar Indah. Potensi perikanan di Kab. Seruyan sangat melimpah terutama ikan-ikan endemik Indonesia yang susah untuk ditemukan di wilayah-wilayah lain di Indonesia.


Kami tinggal di kuala pembuang yang merupakan ibu kota Kab. Seruyan. Lokasi pengabdian di Desa Mekar Indah Kab. Seruyan. Jarak dari kuala pembuang ke lokasi pengabdian lebih kurang 80 km. Kami menggunakan motor khusus untuk bisa sampai ke lokasi. Jalan yang belum rampung diperbaiki membuat pengendara motor harus berhati-hati. Kondisi jalan yang masih berupa tanah, menyebabkan motor dapat tergelincir terutama saat turun hujan.


Keberadaan alat berat yang sedang menggarap jalan, secara tidak langsung membuat jalan menjadi lebih sempit. Waktu tempuh menggunakan motor dari kuala pembuang ke lokasi pengabdian lebih kurang 1-1,5 jam. Sepanjang perjalanan saya sangat menikmati keindahan alam Kalimantan khususnya Kalimantan Tengah. Sejauh mata memandang tidak ada bukit apa lagi gunung, semua yang terlihat hanya hamparan hijau yang sangat luas. Kalimantan juga terkenal dengan sebutan pulau seribu sungai. Selama perjalanan kami melewati beberapa jembatan di atas sungai. Salah satu sungai yang paling terkenal yaitu Sungai Kukun yang terkenal karena buayanya. 




Singkat cerita, kami tiba di Desa Mekar Indah saat itu sedang turun hujan. Kami pun berteduh di kantor desa. Desa Mekar Indah atau orang menyebutnya Desa trans 4 yang artinya Desa transmigrasi yang menjadi tempat tinggal masyarakat yang berasal dari luar Pulau Kalimantan. Hujan yang terjadi pada saat itu membuat lokasi pengabdian banjir. Setelah hujan cukup reda, dari kantor desa kami melanjutkan perjalanan ke rumah kepala desa.


Lokasi sosialisasi dan praktik pemijahan semi buatan ikan papuyu di pos depan rumah kepala desa. Walaupun lokasi sekitar pos banjir, hal tersebut tidak menyurutkan semangat warga untuk menghadiri acara sosialisasi manajemen budidaya ikan dan praktik pembenihan ikan papuyu sebagai ikan endemik yang bernilai  ekonomis. Penyampaian materi diawali oleh saya yaitu terkait manajemen budidaya ikan meliputi persiapan kolam, manajemen pemberian pakan, manajemen pakan, perhitungan pakan, manajemen kesehatan ikan, dan manajemen kualitas air. Setelah penyampaian dari saya, dilanjutkan penyampaian materi oleh rekan dosen saya terkait manajemen pembenihan ikan dan manajemen pakan alami. 


Yuk, ikuti juga: Kompetisi LensaMina, Membuka Cakrawala Akuakultur Indonesia


Kami telah meminta masyarakat di Desa Mekar Indah untuk menyiapkan kolam terpal terlebih dahulu kemudian diberi pupuk kandang untuk menumbuhkan pakan alami. Kolam tersebut nantinya akan digunakan sebagai kolam pembesaran larva ikan papuyu. Setelah semua materi selesai disampaikan dilanjutkan dengan praktik pemijahan ikan papuyu secara semi buatan.


Terlebih dahulu ikan papuyu diseleksi antara induk jantan dan betina yang sudah matang gonad dan belum matang gonad. Rasio pemijahan ikan papuyu yaitu 3:1 untuk jantan dengan betina. Setelah seleksi indukan selesai kemudian indukan siap untuk disuntik ovaprim untuk merangsang pemijahan. 


Bahan yang digunakan yaitu ovaprim dan aquabides. Perbandingan pengenceran antara ovaprim dengan aquades yaitu 0,5 ml : 0,5 ml. Dosis ovaprim untuk induk ikan papuyu betina yaitu 0,1 ml dan induk papuyu jantan yaitu 0,05 ml. Melihat masyarakat antusias menyaksikan praktik penyuntikan ikan papuyu membuat kami merasa senang bisa berbagai walaupun hanya sedikit ilmu.


Antusias masyarakat juga terlihat ketika materi disampaikan oleh kami, mereka banyak sekali mengajukan pertanyaan baik berdasarkan pengalam masyarakat atau materi yang dijelaskan. Kondisi banjir tidak menghalangi semangat mereka untuk mengikuti kegiatan pengabdian ini. Semoga kegiatan budidaya ikan di Indonesia semakin meningkat selain untuk melestarikan ikan endemik Indonesia, budidaya kedepannya menjadi usaha utama yang menjanjikan untuk masyarakat.

---


Penulis: Wijianto

Profesi: Dosen

Instansi: Politeknik Seruyan



Artikel lainnya

LensaMina 

Sulap Parit Penuh Sampah, Kini Cantik dan Berwarna

Minapoli

1142 hari lalu

  • verified icon2659
LensaMina 

Perikanan Tangkap dari Hulu hingga Hilir

Minapoli

1143 hari lalu

  • verified icon2498
LensaMina 

Keberlanjutan Usaha Perikanan di Masa Covid-19

Minapoli

1146 hari lalu

  • verified icon2480