• Home
  • Infomina
  • Potensi Ekspor Botia India dan Cara Pemijahannya

Potensi Ekspor Botia India dan Cara Pemijahannya

| Mon, 28 Mar 2022 - 11:06

Siapa yang sudah kenal ikan hias satu ini? Yap botia india, atau dikenal juga dengan sebutan Pakistani Loach. Ikan hasil introduksi ini ternyata berhasil beradaptasi dengan baik di Indonesia. 


Kedatangan botia india di dalam negeri menambah list ikan hias hasil introduksi. Sementara itu, di Indonesia sendiri kita sudah mengenal dan mempunyai ikan botia endemik, seperti botia macracantha. 


Permintaan Ekspor Lebih Tinggi

Botia india berasal dari negara Nepal dan India, di mana habitat asli dari si mungil ini ada di Sungai Gangga. 


Meski ikan hias ini mampu beradaptasi di Indonesia, tetapi penjualannya justru lebih banyak ditujukan untuk pasar ekspor dibanding pasar lokal, karena permintaannya jauh lebih banyak dari luar negeri, seperti China.


Baca juga: Apresiasi Komunitas Cupang, MAI Optimistis Indonesia Rajai Ekspor Ikan Hias Dunia


Sedangkan di pasar domestik, konsumen utamanya yakni sentra penjualan dan kios-kios ikan hias. Itu pun permintaanya tidak sebanyak pasar ekspor karena keterbatasan di ukuran ikan. 


Konsumen atau hobiis dalam negeri lebih menginginkan botia dengan ukuran yang relatif besar, sekitar sekitar 3 – 4 inch. Sementara untuk pasar ekspor, ukuran botia india yang diminta lebih kecil berkisar 1 - 2  inch.


Di sisi lain, jika mengikuti ukuran pasar lokal 3-4 inch, botia india sudah masuk ke fase calon induk atau bahkan induk. Sehingga banyak breeder atau pembudidaya yang enggan menjualnya dengan alasan untuk regenerasi induk mereka. Selain itu, pemilihan pangsa pasar ekspor yang menginginkan ukuran yang lebih kecil juga dinilai menguntungkan breeder karena masa pemeliharaannya yang lebih singkat. 


Secara kuantitas dan kontinuitas permintaan ekspor juga jauh lebih banyak dan lebih stabil dibanding pasar domestik. Eksportir umumnya siap menampung dalam jumlah yang banyak dan secara kontinu ikan botia india yang diproduksi para pembudidaya di dalam negeri.  


Baca juga: Teknologi Pembenihan Ikan Hias Botia


Teknik Pemijahan

Pada umumnya, pemijahan botia india tidaklah rumit. Proses pemijahan bisa dilakukan secara semi buatan dengan menggunakan bantuan hormon perangsang pemijahan, sebagaimana umum dilakukan pada ikan hias lainnya.


Langkah pemijahan bisa dimulai dari seleksi induk. Induk botia india yang sudah bisa dipijahkan berukuran 10 - 12 cm. Secara fisik, induk jantan dan betina ikan botia india mudah dibedakan bahkan oleh pembudidaya awam sekalipun. 



Pemijahan botia india dapat dilakukan dengan cara semi buatan menggunakan hormon pendorong maturasi dan ovulasi


Pertama dapat dilihat pada perbedaan ukuran di mana induk jantan cenderung lebih kecil dari induk betina. Selanjutnya, perbedaan dapat dilihat pada bentuk perutnya. Perut induk betina botia india lebih besar dan membulat dibanding perut induk jantan yang lebih ramping.


Setelah seleksi induk, tahap selanjutnya adalah persiapan media pemijahan. Pemijahan dapat dilakukan pada akuarium berukuran 100x40x40 cm3 yang diisi air dengan ketinggian 35 cm. Air tersebut kemudian diaerasi secara kuat selama kurang lebih 1– 2 hari. Barulah setelah itu, induk yang sudah disuntik bisa dimasukkan ke dalam akuarium.


Proses penyuntikannya sendiri dilakukan pada kedua induk, baik jantan maupun betina. Penyuntikan dilakukan di bagian punggung induk dengan dosis hormon sebanyak 0,8 ml dari total bobot induk yang akan disuntik. Karena ukuran ikannya yang relatif kecil, penyuntikan sebaiknya menggunakan syringe 1 ml saja.


Baca juga: Mikroalga, Pakan Alami Budidaya Perikanan


Perbandingan induk yang akan dipijahkan adalah 1: 2 untuk induk betina dan jantan. Jumlah jantan yang lebih banyak ini dilakukan karena ukuran jantan yang lebih kecil dibandingkan induk betina. Dengan demikian, pembuahan telur bisa diharapkan bisa berlangsung secara optimal.

Setelah itu, induk botia india dimasukkan ke akuarium pemijahan dengan tetap menjaga aerasi yang kuat agar telur yang dikeluarkan dapat dibuahi secara merata dan tidak menggumpal di salah satu sisi akuarium. Mengingat sifat telur botia india berbeda dengan telur ikan hias lainnya yang bisa menempel pada media pemijahan. 


Proses pemijahan dan pembuahan biasanya terjadi setelah 10-12 jam penyuntikan. Hal selanjutnya yang dilakukan adalah memindahkan indukan ke akuarium karantina atau pemeliharaan induk.


Telur botia india akan mengambang mengikuti arus yang terjadi di dalam akuarium akibat aerasi yang diberikan. Setelah 24 jam telur akan berubah menjadi larva dan mulai bisa berenang. Setelah larva botia india berumur dua harian, larva sudah bisa diberi pakan alami yang berukuran kecil seperti chlorella atau spirulina bubuk.


Setelah itu barulah masuk pada fase pemeliharaan larva. Fase pemeliharaan larva memang merupakan fase yang paling kritis, sehingga memerlukan perawatan yang baik dan intens. Seperti apa cara perawatan larvanya? Tunggu dan simak di artikel selanjutnya.

Artikel lainnya

Ikan Hias 

Dinas Perikanan Rangkul Komunitas Ikan Hias

Minapoli

1640 hari lalu

  • verified icon3019
Ikan Hias 

Budidaya Ikan Hias, Jurus Jitu Cegah Eksploitasi di Alam

DJPB KKP

1400 hari lalu

  • verified icon2601
Ikan Hias 

Genjot Nilai Ekspor, KKP Bidik Kenaikan Produksi Ikan Hias

Minapoli

1743 hari lalu

  • verified icon3055
Ikan Hias 

KKP Dukung Bogor Jadi Pusat Ikan Hias Terbesar di Indonesia

Minapoli

1833 hari lalu

  • verified icon3363