• Home
  • Infomina
  • Petani Milenial Kembangkan Sektor Perikanan Budidaya

Petani Milenial Kembangkan Sektor Perikanan Budidaya

| Mon, 10 May 2021 - 10:55

Program petani milenial yang belum lama ini diluncurkan Pemprov Jabar, mulai menggarap pula sektor perikanan budidaya. Polanya, mereka melakukan budidaya ikan merujuk kepada pemenuhan kebutuhan riil yang sebelumnya sudah ditetapkan offtaker.


"Karena kita tak mau mendengar cerita ada produk tak terjual," kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat meresmikan program Pembudidaya Ikan Milenial di UPTD Pengawasan Sumber Daya Perikanan & Kelautan Wilayah Selatan Jalan Raya Cipanas Kabupaten Cianjur, Selasa (27/4).


Menurut dia, langkah itu bisa direalisasikan dengan cara mengunci proses penjualan. Jumlah permintaan pasar yang sudah dikalkulasi jumlahnya menjadi tanggung jawab petani ikan milenial tersebut guna memenuhinya.


"Jadi pasar butuhnya berapa baru ditanam, bukan tanam dulu kemudian cari pasar," kata mantan Walikota Bandung itu.


Baca juga: DKP Jabar Bina 60 Petani Milenial Budidaya Ikan dan Udang

 

Untuk itu, pihaknya sudah menginstruksikan BUMD Agro Jabar untuk menjadi koordinator forum pembeli (offtaker) di samping berperan pula sebagai pembeli produk dari petani milenial. Dengan peran itu, RK menginginkan optimalisasi baik pasar maupun pasokan.


Sebagai suplier, tegas RK, terang saja skills petani dari kaum muda itu bakal dipoles terlebih dahulu sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas. Dalam gelombang pertama itu, petani ikan milenial yang mendapatkan pendampingan dinas kelautan dan perikanan sebanyak 55 orang.


"Akses permodalan kita jamin, termasuk yang tak lolos BI checking tetap mendapatkannya. Mereka tak akan ditinggalkan. Tinggal polanya saja, libatkan BUMD pangan karena program ini untuk mengubah orang apalagi di zaman pandemi seperti ini," katanya.


Dalam program awal itu, puluhan petani milenial tersebut diarahkan untuk menggarap komoditas yang dinilai tengah laku di antaranya lele, nila, dan udang vaname. "Ini ekonomi tahan banting selama pandemi, sepanjang tak gampang menyerah," katanya.


Baca juga: Tambak Milenial Gandeng Kaum Muda dalam Pembangunan Industri Udang Nasional


Di tempat yang sama, Kepala DPK Jabar, Hermansyah menyatakan bahwa sektor yang menjadi tanggung jawabnya belum mampu menarik atensi banyak orang terutama kaum muda untuk terjun di dalamnya.


"Angkanya 3 persen, dan belum menjadi magnet utama. Karenanya melalui program ini, kami berharap bisa ambil bagian dalam permasalahan tenaga kerja dan menaikan konsumsi ikan masyarakat," katanya.


Dia pun menjelaskan gambaran antusiasme itu dengan merujuk jumlah peminat petani milenial yang ingin mengembangkan sektor perikanan. Total peminat 8.000 orang, tapi mereka hanya meloloskan sebanyak 55 peserta. Dari jumlah tersebut, sebagian mempunyai lahan sendiri yang sebelumnya sudah berjalan.


Sumber: Suara Merdeka


Artikel lainnya