• Home
  • Infomina
  • Pentingnya Kecukupan Mineral Dalam Tambak Udang

Pentingnya Kecukupan Mineral Dalam Tambak Udang

| Wed, 04 Sep 2024 - 17:43

Budidaya udang semakin diminati oleh banyak orang karena dinilai dapat memberikan keuntungan yang cukup besar. Namun, pembudidaya udang harus memperhatikan faktor-faktor penting dalam budidaya udang agar tidak mengalami kegagalan produksi. Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya udang di tambak atau di kolam adalah kualitas air.


Untuk menjamin kualitas air dalam budidaya udang yang baik, di perlukan mineral yang berfungsi untuk menstabilkan pH, merangsang tumbuhnya plankton, dan menguraikan senyawa berbahaya. Pada artikel kali ini, akan dipaparkan pentingnya mineral dalam tambak udang.


Mineral merupakan komponen anorganik yang dibutuhkan oleh makhluk hidup termasuk udang. Udang menyerap beberapa mineral, tidak hanya yang berasal dari pakan tapi juga berasal dari lingkungan perairan.


Secara alami kebutuhan mineral bagi udang telah tercukupi di alam. Air laut mengandung mineral yang dibutuhkan oleh udang, baik secara kualitas maupun kuantitas. Namun, keberadaan mineral dalam tambak dapat berkurang selama proses budidaya berlangsung. Hal ini dapat terjadi karena mineral meresap ke tanah, diasimilasi menjadi daging udang, ganti air, dan rembesan.


Mineral merupakan suatu komponen yang dibutuhkan oleh tambak untuk membuat udang hidup dengan baik di dalamnya. Apalagi pada tambak dengan padat tebar yang tinggi sehingga membutuhkan suplai mineral yang juga tinggi.


Mineral menjadi komponen penunjang proses fotosintesis bagi mikroorganisme seperti plankton pada tambak. Jika plankton pada tambak dalam keadaan stabil, kondisi lingkungan tambak juga akan semakin baik. Dengan begitu, udang tidak akan mudah terserang penyakit.


Terbatasnya persediaan mineral pada tambak tentu akan menyebabkan ekosistem fitoplankton pada tambak menjadi tidak stabil dan nantinya akan berpengaruh juga terhadap lingkungan tambak itu sendiri. Risiko yang ditumbulkan dari keadaan ini adalah udang rentan mengalami stress yang dapat ditandai dengan tekstur cangkangnya yang lembek. Banyak kasus yang ditemukan udang mati dalam kondisi tanpa cangkang atau kulit.


Jumlah mineral yang dibutuhkan oleh udang sebenarnya sedikit, tetapi memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses pertumbuhannya. Makro dan mikro mineral dibutuhkan oleh udang untuk pertumbuhan dan pengaturan ion tubuh dan lingkungan.


Mineral mikro merupakan kelompok mineral yang dibutuhkan oleh tubuh setiap organisme hidup dalam jumlah yang sedikit. Beberapa mineral yang masuk ke dalam jenis mineral mikro adalah Besi, Tembaga, Mangan, Seng, Cobalt, Molybdenum, Cromium, Selenium, Fluorine, Iodium, Nickel dan lainnya.


Mineral makro merupakan kelompok mineral yang dibutuhkan oleh tubuh setiap organisme hidup dalam jumlah yang banyak. Beberapa mineral yang masuk ke dalam jenis mineral makro ini adalah Kalsium, Magnesium, Sodium, Potassium, Fosfor, Chlorine, dan Sulfur.


Semua mineral yang disebutkan di atas memiliki peranan tersendiri bagi kehidupan udang. Namun, secara garis beras, berikut ini beberapa manfaat mineral bagi udang:


Penyusun utama struktur rangka, seperti cangkang pada udang serta tulang, gigi, dan sisik bagi ikan.

Membantu proses transfer elektron dan kofaktor atau pengaktif sistem metabolisme tubuh sehingga udang memiliki daya tahan tubuh yang baik.

Berperan penting dalam menjaga keseimbangan osmotik dan mengatur regulasi air dan larutan pada tubuh udang.

Berfungsi sebagai pengangkut oksigen ke dalam darah serta berperan aktif dalam variasi sistem enzim pada tubuh.

Dengan demikian, menjaga ketersediaan mineral pada tambak atau kolam udang sangat penting. Cara menyediakan mineral pada tambak maupun kolam budidaya adalah dengan menebarkan tepung zeolit secara merata. Zeolit diketahui dapat dijadikan sebagai sumber mineral yang dapat menambahkan kadar mineral sehingga kadar mineral yang ada bisa kembali ke keadaan normalnya dan menjadikan lingkungan budidaya menjadi lebih baik untuk pertumbuhan dan perkembangan udang.


Salah satu jenis mineral yang sudah biasa diaplikasikan oleh pembudidaya udang adalah kalsium (Ca). Kalsium adalah zat anorganik penting dari makanan dan media hidup udang (air) yang terdapat pada kulit udang. Fungsi kalsium sendiri dalam ekosistem budidaya udang adalah untuk pertumbuhan dan perkembangan eksosekeleton (karapas), mengatur proses pembekuan darah, detak jantung, ginjal, saraf, aktivitas beberapa enzim dan fungsi sel. Ketika jumlah kalsium dalam perairan kurang maka proses pembentukan karapas akan terganggu dan mengakibatkan fase gagal molting.


Selain Ca, beberapa jenis mineral lain adalah Zinc, copper, iodium, mangan, selenium, Fe, cobaltl. Secara umum, fungsi dari beberapa mineral di atas adalah membantu proses metabolisme, pembentukan struktur rangka, dan meningkatkan imun tubuh udang.


Secara spesifik, berikut adalah beberapa fungsi mineral tersebut:


Cobalt berperan dalam pembentukan sel darah merah dan perawatan jaringan syaraf.

Zinc berperan dalam proses metabolisme tubuh udang.

Copper berperan dalam pembentukan antioksidan, membantu perlindungan system tulang, saraf dan kardiovaskular.

Iodium berperan dalam mengatur distribusi penggunaan oksigen.

Mangan berperan dalam pembentukan tulang, metabolisme karbohidrat dan siklus reproduksi.

Selenium berperan dalam melindungi sel dari pengaruh peroksidase.

Fe berperan dalam proses pernafasan.

Proses aplikasi mineral tersebut dapat dilakukan dengan cara menaburkan langsung ke dalam tambak sesuai dengan dosis yang dibutuhkan atau melakukan pencampuran mineral ke dalam pakan yang digunakan dalam budidaya udang.


Demikian penjelasan tentang pentingnya mineral dalam tambak udang. Semoga bermanfaat bagi para praktisi maupun pemerhati budidaya udang.

Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Agrozine. Ketepatan informasi yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.

Artikel lainnya