• Home
  • Infomina
  • Penambahan Probitotik dan Paraprobiotik dalam Pakan Dapat Meningkatkan Imun dan Pertumbuhan Ikan

Penambahan Probitotik dan Paraprobiotik dalam Pakan Dapat Meningkatkan Imun dan Pertumbuhan Ikan

| Wed, 18 Aug 2021 - 08:42

Sebuah riset akuakultur terbaru yang dipublikasikan oleh Jurnal Akuakultur Indonesia (JAI) Volume 20 (1) menyimpulkan bahwa penambahan probiotik dan paraprobiotik untuk ikan nila merah dapat meningkatkan performa ikan, respon imun, dan ketahanannya terhadap serangan penyakit Streptococcus agalactiae. Sebuah bakteri yang biasa menyerang ikan budidaya.

 

Seperti sudah diketahui bersama, probiotik merupakan bakteri hidup yang dapat memberikan keuntungan bagi ikan. Sementara paraprobiotik merupakan bakteri dari probiotik yang dinonaktifkan yang juga bisa memberikan manfaat bagi ikan dengan mengurangi efek negatif dari probiotik.

 

Penelitian yang dilakukan oleh Aldy Mulyadin, Widanarni, Munti Yuhana, dan Dinamella Wahjuningrum ini dilakukan dengan menambahkan masing-masing 1 persen (volume/berat) probiotik dan paraprobiotik Bacillus sp. NP5 ke dalam pakan ikan komersil yang mengandung protein 30 persen. Penambahan probiotik dan paraprobiotik tersebut dilakukan secara terpisah untuk perlakuan yang berbeda.


Baca juga: Sistem Bioflok, Teknologi Budidaya Baru untuk Ikan Nila

 

Selama 30 hari pemeliharaan, nila merah yang diberi pakan yang sudah ditambah probiotik dan paraprobiotik memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibanding ikan yang diberi pakan tanpa penambahan probiotik dan paraprobiotik.

 

Dengan bobot awal percobaan sekitar 22 – 23 gram, rata-rata bobot akhir nila merah menjadi 50 – 51 gram atau dengan penambahan bobot harian sebesar 2,2  - 2,4 persen. Sementara nila merah yang diberi pakan tanpa penambahan probiotik dan paraprobiotik (kontrol), rata-rata bobot akhirnya hanya sekitar 45 gram atau dengan pertumbuhan harian 1,9 persen.

 

Performa penambahan probiotik dan paraprobiotik pada pakan juga bisa menekan FCR (feed conversion ratio). Hasil akhir FCR dengan dua perlakuan tersebut masing-masing sebesar 1,27 – 1,36. Sementara FCR pada pakan tanpa penambahan probiotik dan paraprobitik bisa mencapai 1,52.

 

Menjaga Kelangsungan Hidup

Selain berpengaruh pada pertumbuhan dan efisiensi pakan, penambahan probiotik dan paraprobiotik ke dalam pakan, juga bisa menjaga ketahanan hidup ikan. Setelah nila merah diuji tantang dengan infeksi bakteri Streptococcus agalactiae, kelangsungan hidup (survival rate/SR) ikan yang diberi tambahan probiotik dan paraprobiotik lebih baik. Yakni bisa mencapai 87 persen.


Baca juga: Probiotik dalam Akuakultur

 

Sementara ikan yang diberi pakan tanpa ada tambahan apapun, hanya menghasilkan SR sebesar 54,2 persen setelah diinfeksi dengan Streptococcus agalactiae.

 

Beberapa parameter digunakan untuk mengukur respon imun ikan terhadap serangan bakteri itu. Antara lain Total Erythrocyte Count, Hematocrit, Hemoglobin, Total Leukocyte Count, Phagocytic Activity, Respiratory Burst, Lysozyme Activity, dan Total Protein Serum.


--- 

Artikel ini ditulis oleh tim Minapoli

Artikel lainnya

Terkini 

Elanco Ramaikan Industri Akuakultur

PT Elanco Animal Health Indonesia

1111 hari lalu

  • verified icon2675
Terkini 

Cobia Farming Techniques

Minapoli

1499 hari lalu

  • verified icon3655
Terkini 

Budidaya Teripang dengan Kurung Tancap

Minapoli

1387 hari lalu

  • verified icon4034