Masa Persiapan Tentukan Masa Depan
| Mon, 23 Sep 2024 - 07:29
Di tambak udang, berhasilnya produksi hingga panen ditentukan berbagai faktor, masa persiapan salah satunya
Kelola Air Masuk
Baru-baru ini, Heny Budi Utari, ahli penyakit udang, menuturkan keterkaitan masa persiapan kolam atau tambak dengan merebaknya penyakit EHP (Enterocytozoon hepatopenaei). Terkait masa persiapan kolamnya, khususnya mengontrol spora di kolam budidaya.
“Dari rekan lab saya ternyata dengan pH tinggi, spora EHP ini mengeluarkan cambuk dan tidak bisa menginfeksi. Sehingga berdasarkan informasi rekan saya ini, kita lakukan pengapuran atau syok pH saat persiapan lahan. Dimana kita bisa lakukan dengan kaporit atau klorin,” ungkap Heny dalam seminar online oleh Aqua Indonesia bertema ‘Menghadapi Ancaman EHP dalam Budidaya Udang’ beberapa waktu lalu.
Pencegahan selanjutnya adalah kontrol di tahap persiapan ini. “Yang mana saya lihat saat persiapan banyak sekali yang masih lumpur dimana-mana. Bahkan ada data bahwa kalau lumpur itu tidak pernah dibuang, dan itu spora-nya bisa 106 ya. Kalo lumpur sedikit, bisa saja terbuang menjadi 102. Kalo bersih sama sekali dia bisa 0, jadi mesti kita harus hati-hati,” papar Heny.
Apalagi ia mencatat, saat ini masih banyak petambak belum aplikasi IPAL (instalasi pengolahan air limbah). “Sehingga air laut ini bisa banyak sekali sporanya,” ucap Heny.
Di lain sisi, penyakit AHPND (Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease) juga ada sangkut pautnya dengan masa persiapan. Hal ini diterangkan Agus Winarko, dari PT Centra Proteina Prima.
Agus mencontohkan untuk tahap persiapan bagi pencegahan AHPND di tambak pendampingan. “Sebelum tebar benur, kita cek lumpur yang ada di daerah sistem budidaya,” sebut Agus.
Setelah itu dilanjutkan dengan disinfeksi air dan pembuatan planton. Kemudian dicek lagi sebelum tebar benur guna memastikan bahwa kolam sudah bersih untuk menerima ‘bayi baru’yang mau didatangkan.
“Kalau kolam sudah negatif, lalu dilakukan aplikasi antibakteri, juga diikuti pembersihan dengan sifon karena sudah ada airnya. Kalau sudah negatif baru siap menghadapi AHPND. Cara ini juga kita dorong ke petambak lainnya, terutama tambak-tambak di pantai timur Sumatera atau di pantai utara Jawa,” urai Agus.
Endapan Lumpur Budidaya
Begitupun ketika sudah masuk masa budidaya. Heny mewanti-wanti agar petambak sedini mungkin untuk melakukan cek. “Kami menyarankan di DOC 10-20 karena kalau nanti ada kita temukan spora, berarti segera kita lakukan hal-hal tertentu. Kalau misalnya kita terlambat ya, misalnya di DOC 60 udah telat ya, DOC 50 udah telat,” tukas Heny.
Sumber: Trobos Aqua