KKP Sebut Perikanan Budidaya Tingkatkan Mutu dan Nilai Ekonomi
| Tue, 21 Jan 2020 - 09:27
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa
penerapan konsep Culture Based Fisheries (CBF) atau perikanan berbasis budidaya dengan memanfaatkan makanan alami yang tersedia, bakal meningkatkan mutu
dan nilai ekonomi komoditas perikanan nasional.
"(Penerapan CBF) ini upaya untuk menghindari penurunan mutu air karena
penyuburan berlebihan, sehingga perlu penebaran ikan pemakan bahan organik,
plankton atau gulma air," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet
Soebjakto di Jakarta, Kamis.
Slamet Soebjakto memaparkan konsep ini menjadi model yang efektif untuk
pengelolaan perikanan berkelanjutan khususnya di perairan umum daratan.
Hal tersebut, lanjutnya, karena pengelolaannya lebih terukur, dapat menjadi
alternatif usaha masyarakat, serta tidak berdampak negatif terhadap fungsi
utama perairan.
Menurut dia, melalui CBF benih ikan dari hasil budidaya yang direstocking
dibiarkan tumbuh secara alami dengan memanfaatkan pakan alami yang tersedia
hingga mencapai ukuran siap konsumsi.
CBF, sambung Slamet, juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif usaha untuk
meningkatkan ekonomi masyarakat baik dari sektor perikanan, pariwisata dan
lainnya.
"Saya yakin CBF akan memberikan multiplier effect khususnya bagi
masyarakat dan kepentingan daerah. Selain itu dapat menambah peluang
pekerjaan," ucapnya.
Saat ini, KKP tengah mengujicobakan penerapan CBF di waduk Jatiluhur dan
kawasan Oxbow DAS Citarum. Selain itu, tahun ini juga akan dilaksanakan
percontohan CBF di Jabodetabek, yakni di tiga situ atau danau yang luasnya
kurang dari 10 hektare.
Ia mengemukakan bahwa tidak hanya di kawasan Jabotabek, tetapi embung yang
terletak di Pangandaran, Jawa Barat, yang diresmikan tahun 2019 lalu juga akan
diujicobakan pengelolaannya menggunakan konsep CBF.
"Bila konsep CBF ini dapat dilakukan maksimal maka saya yakin seluruh
perairan di waduk dan danau dapat terjaga dari eutrofikasi, masyarakat yang
terkena dampak rasionalisasi KJA tetap mendapatkan sumber penghasilan dari ikan
hasil CBF serta dapat mendorong kegiatan wisata berbasis perikanan,"
jelasnya.
Dengan adanya CBF ini, Slamet berharap semua stakeholder perikanan budidaya
dapat berkolaborasi untuk pelestarian Perairan Umum Darat ataupun Daerah Aliran
Sungai (DAS). "Ini menjadi kewajiban kita semua, lintas sektor,"
tegas Slamet.
Sumber: Antara News