KKP Luncurkan Proyek Percontohan Tambak Udang Tradisional Plus
| Mon, 06 May 2024 - 09:58
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) berkolaborasi dengan eFishery dan UNIDO, meluncurkan proyek percontohan budi daya udang tradisional plus. ANTARA/HO-KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) berkolaborasi dengan eFishery dan UNIDO, meluncurkan proyek percontohan budidaya udang tradisional plus.
Unit kepanjangan BPPSDM KP yakni Balai Riset Perikanan Budi daya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, Sulawesi Selatan menyebut kegiatan percontohan budi daya udang tradisional plus dilakukan di instalasi tambak Silvofishery Marana, Maros yang telah ditetapkan sebagai Smart Fisheries Village (SFV) berbasis Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dikembangkan BPPSDM KP melalui unit kerja BRPBAP3 Maros.
“Dalam kegiatan percontohan budi daya udang tradisional plus, BRPBAP3 Maros menyediakan tambak tradisional seluas 2 hektare,” ujar Kepala BRPBAP3 Maros A. Indra Jaya Asaad dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis. Pengembangan tambak udang tradisional plus, lanjutnya, dinilai lebih berkelanjutan secara lingkungan karena tidak mengonversi lahan produktif, mampu mempertahankan area bakau, rendah jejak karbon, serta lebih ramah lingkungan.
Baca juga artikel : Tambak Udang Jangan Jadi Korban dari Isu Lingkungan, Pemerintah Harus Hadir dan Mendorong Inovasi Kelola Air Buangan
Sementara itu Vice President Publik Affair Efishery Muhammad Chairil menuturkan, program ini merupakan langkah awal melaksanakan budi daya udang dengan teknologi yang dikembangkan oleh eFishery dan standar operasional prosedur (SOP) yang telah dibuat oleh UNIDO. The Global Quality and Standards Programme (GQSP) UNIDO Indonesia Boedi Juliati mengatakan, saat ini UNIDO telah mengembangkan SOP budi daya udang tradisional plus yang dapat diaplikasikan di instalasi tambak Silvofishery Marana.
Prosedur operasional budidaya udang tradisional plus digunakan sebagai acuan untuk kegiatan budidaya pembesaran udang vaname secara tradisional plus, yang dimulai dari persiapan tambak, persiapan dan manajemen kualitas air, penebaran benur, pembesaran udang, manajemen pakan, dan pelaksanaan panen.
Tujuan prosedur ini adalah sebagai pedoman untuk meningkatkan produktivitas tambak dan pendapatan petambak melalui penerapan cara budidaya udang yang baik dan benar untuk menghasilkan udang yang berkualitas tinggi, ramah lingkungan, terjamin keamanan pangan, efisien, menguntungkan, dan berkelanjutan.
ANTARA
Sumber : Borneonews
Punya cerita menarik saat melakukan pemeliharaan udang?
Yuk, saling berbagi tips dan informasi bersama teman petambak udang lainnya dengan mengirimkan cerita Kamu ke "LensaMina".
—