KKP Gelar Festival Mutiara Tingkatkan Animo Budidaya
| Tue, 26 Nov 2019 - 16:02
Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar Indonesian
Pearl Festival atau Festival Mutiara Indonesia, 21-24 November, dalam rangka
meningkatkan animo pembudidaya untuk meningkatkan hasil produksinya, serta
animo warga guna dapat membeli perhiasan mutiara asli Indonesia.
"Saya harap kegiatan ini akan meningkatkan sinergi untuk meningkatkan
citra Indonesia sebagai penghasil budidaya mutiara yang berkualitas dan bermutu
tinggi," kata Sekjen KKP Nilanto Perbowo dalam acara pembukaan Indonesian
Pearl Festival di Jakarta, Kamis.
Dalam acara yang diselenggarakan di Atrium Lippo Mall Kemang itu, Nilanto
Perbowo mengingatkan bahwa Indonesia dikenal sebagai penghasil south sea
pearl (SSP) atau mutiara laut selatan yang memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan mutiara jenis lainnya.
Sekjen KKP memaparkan bahwa sejumlah keunggulan mutiara jenis SSP itu antara
lain adalah ukurannya yang lebih besar, kilauannya yang lebih cemerlang dengan
permukaan yang memancarkan kilau biru hingga kemerahan.
Ia juga mengingatkan bahwa komoditas mutiara bisa meningkatkan ekonomi lokal
dan devisa, sehingga KKP juga berharap pembudidaya lokal dapat meningkatkan
budidaya berkelanjutan serta menampilkan kearifan lokal.
Selain itu, ujar dia, pembudidayaan mutiara juga bisa meningkatkan kreativitas
dalam rangka berinovasi guna mengolah hasil sisa budi daya mutiara.
Untuk itu, lanjutnya, diharapkan adanya dukungan dari pemerintah daerah untuk
dapat meningkatkan kepastian berusaha dan berinvestasi budidaya mutiara.
Dalam acara tersebut, KKP juga bekerja sama antara lain dengan pihak Pemprov
Sulawesi Utara.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meyakini produksi mutiara yang
dihasilkan di Indonesia bisa melampaui produksi yang dihasilkan oleh China,
terutama dilihat dari potensi besarnya budidaya mutiara yang terdapat di
kawasan Nusantara.
"Bukan tidak mungkin dengan perhatian serius dari pemerintah, iklim
budidaya mutiara semakin terangkat dan kita bisa menyalip China," kata
Eddy Prabowo, Kamis (14/11).
Seperti diketahui, menurut data International Trade Center 2019, nilai ekspor mutiara
Indonesia pada tahun 2018 berada dalam posisi kelima yaitu sebesar 47,26 juta
dolar AS.
Posisi teratas ditempati Hong Kong dengan nilai ekspor 483,29 juta dolar,
kemudian secara berturut-turut adalah Jepang (315,28 juta dolar), Polinesia
Prancis (112,87 juta dolar), dan Republik Rakyat China (56,29 juta dolar).
Sumber : Antara News