Kecukupan Pakan pada Benur
| Mon, 09 Sep 2019 - 11:54
“Pakan udang yang baik akan membuat pertumbuhan udang, dalam pemeliharaan dapat maksimal dan target produksi tercapai”,
Demikian disampaikan oleh Rudy Kusharyanto dari PT Matahari Sakti. Pakan yang baik untuk benih udang harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain ukuran pakan harus sesuai dengan ukuran bukaan mulut udang yang berukuran kecil. Untuk itu, pakan dapat berupa tepung halus dan tepung kasar (crumble).
Pakan mempunyai kandungan kolesterol tinggi untuk mempercepat moulting. Kandungan kolesterol dapat dilihat dari kandungan lemaknya. Kemudian mengandung protein tinggi untuk membantu mempercepat pertumbuhan, masa pemulihan setelah terjadinya pergantian kulit (moulting).
Pakan mempunyai kandungan serat yang rendah, mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi, serta berwarna seragam. Pakan sebaiknya mempunyai daya rangsang (attractability) yang bagus. Faktor ini dapat berasal dari aroma minyak ikan yang mendorong udang untuk mengonsumsi pakan yang diberikan.
Hal ini karena dalam mencari makan, udang mengandalkan indera penciumannya. Aroma pakan haruslah mampu memberikan rangsang bau yang dapat menarik udang untuk mengkonsumsinya. Sehingga pertumbuhan yang di harapkan bisa sesuai dengan harapan.
Pengelolaan Pakan Benur
Efisiensi pemberian pakan udang sangat bergantung pada tiga faktor, yaitu waktu pemberian, jumlah pakan yang diberikan dan respon udang. Jumlah atau takaran pakan akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan udang.
Pada bulan pertama pertumbuhan benur, takaran diberikan sebanyak 1 kg untuk setiap 100.000 ekor benur dengan ukuran PL 15 – 20. Selanjutnya, penambahan dilakukan sebesar 100 – 200 gram/ pekan, disesuaikan dengan perkiraan jumlah udang yang hidup.
Pada masa pekan ke-1 pemeliharaan benur, pemberian pakan dilakukan dengan menggunakan hapa. Ukuran hapa yang digunakan 10 m2, ditempatkan sekitar 5 – 6 m dari pematang dan ditebari 100 ekor benur untuk setiap m2. Selanjutnya, setelah pekan ke-2, pemberian pakan dapat dilakukan dengan menggunakan anco.
Tabel Jumlah pakan yang diberikan untuk larva udang
Stadia larva |
Peningkatan pakan/ hari (g), 100.000 ekor |
Perkiraan sintasan |
PL 20 – 27 |
100 – 200 |
100% |
PL 28 – 35 |
200 – 300 |
80% |
PL 36 – 42 |
300 – 400 |
70% |
PL 43 – 49 |
500 |
60% |
Pada tahap awal, untuk memperkirakan tingkat sintasan benih udang di tambak, dapat dilakukan dengan menggunakan anco yang ditempatkan di dalam hapa. Biasanya, udang akan mendatangi anco setelah 3 – 4 hari penebaran. Selanjutnya, setelah fase pekan pertama, penentuan tingkat sintasan dapat langsung dilakukan dengan mengamati anco yang dipasang.
Efektivitas pemberian pakan
Efektivitas pemberian pakan sangat dipengaruhi metode pemberian pakan yang tepat. Kata Rudy, untuk benih udang dengan ukuran yang masih kecil, disarankan pemberian pakan dilakukan dengan cara membasahi pakan terlebih dahulu. Pasalnya, pakan yang berukuran kecil rentan terbawa terbang angin ketika ditebarkan. Konsekuensinya, pakan tidak sampai ke permukaan air tambak.
Alternatifnya, pemberian pakan untuk benih dapat dilakukan dengan memanfaatkan pakan jenis extruded berbentuk granule. Metodenya, pakan dapat dimasukkan ke dalam alat autofeeder untuk pemberian pakannya.
Penyimpanan pakan pun tidak kalah penting. Rudy melanjutkan, kemasan pakan yang masih tersisa dijaga agar tetap tertutup. Dengan demikian, kualitas pakan akan tetap terjaga dan terhindari dari oksidasi yang dapat menurunkan kualitas pakan. Pakan sebaiknya tetap disimpan di dalam wadah atau kemasannya. Hal ini untuk menjamin agar kualitas pakan tetap terjaga dan mencegah kerusakan. Paparan sinar matahari langsung, udara yang lembab, dapat merusak kualitas pakan yang disimpan.
Sumber : Info Akuakultur