Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang
| Fri, 10 May 2024 - 17:25
Presiden Joko Widodo meresmikan modeling kawasan tambak budi daya ikan nila salin milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024).
Presiden Joko Widodo meresmikan modeling kawasan tambak budi daya ikan nila salin milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024). "Dengan mengucap bismillahirahmannirrahim, pada siang hari ini saya resmikan modeling kawasan tambak budi daya ikan nila salin di BLUPPB di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat," kata Jokowi saat peresmian, Rabu.
Jokowi mengatakan, ikan nila salin memiliki permintaan pasar yang besar. Pada tahun 2024 saja, permintaan ikan nila salin mencapai 14,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 230 triliun. Oleh karena itu, ia meminta permintaan besar ini dimanfaatkan, termasuk melalui alih fungsi tambak udang yang sudah tidak terpakai.
Baca juga artikel : Fillet Nila Merambah Indonesia
"Permintaan ini harus kita manfaatkan, tetapi juga jangan langsung membuat yang gede, saya setuju bahwa dibuat model dulu, ada modelingnya dulu," ucap Jokowi. Modeling budi daya ikan nila salin merupakan terobosan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang dibangun sejak 2023 dengan lahan seluas 80 hektare. Kawasan tambak itu terbagi dalam empat kawasan, yakni tambak blok A, B, C dan D. Lahan tersebut awalnya merupakan tambak udang yang dibangun oleh Presiden Soeharto sejak 1984 silam dengan nama Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat. Sayangnya, tambak udang itu berhenti beroperasi pada 1998. Sejak program tidak berjalan, lahan tambak udang tersebut terkontaminasi. Hal ini membuatnya menjadi aset negara tanpa fungsi selama puluhan tahun.
Budi daya ikan nila salin yang dibangun dengan biaya mencapai Rp 76 miliar itu kini dikelola oleh Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya (BLUPPB). Sebelumnya, Menteri Trenggono menuturkan, berbagai perubahan terjadi usai dibangun sejak tahun 2023, mulai dari infrastruktur jalan, perkantoran, penerangan, hingga penataan kolam produksi. “Kita mencoba untuk memperbaharui dan menggunakan tambak ini sebagai lokasi budi daya ikan nila salin,” kata Trenggono dalam siaran pers, Selasa (7/5/2024). Selain kolam produksi, terdapat fasilitas lain di antaranya, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), inlet outlet, tandon, hingga laboratorium. Proses produksinya juga sudah mengedepankan teknologi terkini salah satunya penggunaan mesin pakan otomatis.
Baca juga : Resep Kari Ikan Nila Goreng yang Kaya Rasa
Produktivitas modeling diharapkan bisa mencapai sekitar 7.020 ton per siklus atau senilai Rp210,6 miliar dengan asumsi harga jual ikan nila salin Rp30 ribu per kg. Dari asumsi hitungan ekonomi dengan harga pokok produksi Rp 24.500 per kg, modeling akan menghasilkan keuntungan sekitar Rp38,6 miliar. Harapannya, modeling kawasan tambak budi daya ini bisa menjadi percontohan budi daya ikan nila salin bagi pelaku usaha yang memanfaatkan perairan umum seperti danau. "Pembangunan modeling ini merupakan upaya kami dengan masyarakat tani, dalam rangka meningkatkan produksi ikan nila nasional, ini juga menjadi salah satu komoditi strategis yang bisa menjadi andalan Indonesia di pasar internasional," ujar Trenggono.
Sumber : Kompas.com
Punya cerita menarik saat melakukan pemeliharaan udang?
Yuk, saling berbagi tips dan informasi bersama teman petambak udang lainnya dengan mengirimkan cerita Kamu ke "LensaMina".
—