Blue Aqua, SAS dan HP Enterprise Kembangkan Aplikasi Pintar untuk Akuakultur
| Mon, 23 Aug 2021 - 14:33
Perusahaan konsultan dan budidaya akuakultur internasional Blue Aqua telah memulai kerja sama dengan SAS dan Hewlett Packard Enterprise (HPE) mengembangkan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk membantu meningkatkan produktivitas akuakultur di wilayah Asia. Aplikasi yang diberi nama “Smart Aquaculture Solution” ini antara lain akan dikembangkan di Singapura, Thailand, Indonesia, Vietnam, dan India.
Kerja sama ini dipercaya akan menjadi sebuah ekosistem yang kolaboratif dalam mendukung usaha para pembudidaya ikan dan udang di wilayah Asia. Melalui aplikasi tersebut, pembudidaya dapat mengetahui informasi tentang parameter-parameter penting budidaya seperti kualitas air, kesehatan ikan dan udang, serta manajemen pakan dengan hasil analisa yang real-time.
Untuk menyesuaikan dengan perbedaan lingkungan yang ada di wilayah Asia, aplikasi ini juga dikembangkan dengan memerhatikan spesies yang umum dibudidayakan, infrastruktur kolam dan tambak, cuaca, hingga penyakit yang banyak dijumpai di wilayah tersebut.
Baca juga: Aplikasi Teknologi ini untuk Genjot Produktivitas Perikanan Budi Daya
Dengan aplikasi ini, pembudidaya akan menerima notifikasi pada telepon pintarnya jika ada potensi masalah yang akan terjadi di kolam. Tidak hanya itu, pemberitahuan itu juga disertai dengan saran tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya.
“Smart Aquaculture Solution ini akan membantu memantau lingkungan budidaya dan memberikan informasi yang mendukung pencapaian target produksi di tambak. Bermodal jaringan luas serta keahlian kami, aplikasi ini mampu diterapkan di sektor akuakultur wilayah Asia. Dengan ketahanan pangan sebagai prioritas utama, analitik dapat menyediakan informasi penting yang membawa kami selangkah lebih maju dalam produksi tambak yang berkelanjutan dan efisien demi memenuhi permintaan lokal,” jelas Farshad Shishehchian, Group President serta CEO & Founder Blue Aqua International.
Menurut ASEAN Vice President SAS Remco den Heijer, pengemabngan AI di industri akuakultur sangat penting dilakukan sebagai program jangka panjang. Para pembudidaya memiliki kesempatan besar untuk mentransformasi metode kerja dan beradaptasi dengan solusi teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas budidaya.
“Kami bangga berkolaborasi dengan Blue Aqua dalam hal ini,” ujarnya Heijer.
Baca juga: Budidaya Udang dan Ikan di Perkotaan dengan Teknologi IoT
Sementara menurut Managing Director HPE Singapura Kong Hoe Chan, pihaknya yakin bahwa pengalaman HPE sebagai salah satu pemimpin teknologi global mampu membantu para pembudidaya memperoleh wawasan dari data yang terkumpul untuk meningkatkan kualitas produk, efisiensi, kapasitas, serta menekan biaya, sambil tetap menjaga komitmen terhadap budidaya yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.
Aplikasi ini sudah mulai bisa diunduh pada akhir bulan Agustus 2021.