Bisnis Koi di Kaki Gunung Lawu

| Fri, 01 Oct 2021 - 09:40

Didukung potensi sumber daya air yang luar biasa, komunitas koi di Magetan beberapa kali menjadi juara umum perlombaan koi tingkat nasional

 

Pagi yang cerah di kaki Gunung Lawu, segerombolan ikan berebut melahap pakan di dalam bak fiber bundar bergaris tengah 150 cm. Tubuh mereka yang berwarna-warni bergerak dengan lincah dan gesit. Ikan-ikan yang berbentuk seperti torpedo tersebut tak jarang berenang mengelilingi media air berkelir biru itu. 


Bak fiber bundar tersebut hanya salah satu dari puluhan media ikan koi dari berbagai bahan dan ukuran yang berada di pameran koi pada 19 – 20 Juni 2021 lalu. Selain itu juga ada belasan akuarium berisi ikan-ikan koi berukuran kecil pada acara yang berlangsung di area kompleks kolam renang Tirto Mudo, Desa Sumberdodol, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur tersebut. 


Kegiatan pameran koi yang juga diikuti dengan bursa koi, edukasi seputar koi serta lelang koi ini dibuka oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan, Nur Haryani. Dalam sambutannya dia menyampaikan bahwa gelaran ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan bagi pelaku usaha ikan koi agar lebih semangat lagi dalam mengelola bisnisnya. 


Baca juga: Dampak Setahun Pandemi, Pembudidaya Patin Tulungagung Banyak Beralih ke Ikan Koi

 

“Ini adalah bentuk dukungan kami kepada para pelaku usaha perikanan di Magetan. Khusus Desa Sumberdodol ini potensinya luar biasa terkait sumber daya air yang kualitasnya sangat baik. Dan untuk ikan koi ini nilai ekonomisnya sangat tinggi karena banyak penggemarnya,” katanya.

 

Dengan didukung potensi tersebut, sambung Nur, maka usaha koi ini diharapkan bisa jadi penggerak ekonomi masyarakat dan juga bisa jadi peluang usaha. “Usaha ini terbukti masih bisa jalan meskipun saat ini banyak usaha di sektor lain terpuruk akibat pandemi. Karena itu kami berharap acara ini akan berdampak luas bagi pengembangan dan kemajuan pembangunan perikanan di Kabupaten Magetan,” jelasnya.

 

Masih Baru

Lebih lanjut Nur menyebutkan bahwa bisnis ikan koi di wilayah Magetan terbilang masih baru. Bahkan ikan koi awalnya tidak termasuk dalam program pengembangan perikanan di kabupaten yang hanya berjarak 16 km dari Gunung Lawu ini. “Awalnya program kami adalah pengembangan ikan spesifik lokal (ikan dewa), tapi pada perkembangannya dengan melihat potensi air yang melimpah dan kualitasnya yang bagus serta karena melihat ikan koi sebagai ikan ekonomis tinggi, maka berkembanglah bisnis koi di sini sejak  kurang lebih 3 tahun terakhir,” paparnya.

 

Pihak kami, kata Nur lagi, juga tergerak untuk membantu pengembangan usaha koi karena melihat sebelumnya ada anggota komunitas koi di Magetan yang beberapa kali menjadi juara umum perlombaan koi di tingkat nasional. “Jadi acara ini juga ditujukan untuk memotivasi masyarakat desa agar mau terjun ke usaha koi,” ujarnya.


Baca juga: Ingin Mempercantik Warna Ikan Koi? Perhatikan Nutrisinya

 

Kendati demikian, Nur tidak menampik bahwa pengembangan bisnis koi di Magetan masih kalah dibandingkan wilayah lain di Jawa Timur yang telah lebih dulu ada dan berkembang seperti Blitar dan Tulungagung. Karena itu masalah kualitas juga masih di bawah daerah-daerah tersebut. “Ibaratnya kami ini baru melangkah sementara mereka sudah berlari,” kata Nur.

 

Sebab itulah, Kepala Bidang Pengembangan Perikanan – Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan, Bambang Eko Tjahjo Purnomo menambahkan, pada kegiatan pameran ini juga diikuti dengan edukasi seputar koi dengan menghadirkan narasumber ahli tentang perikanan. Narasumber tersebut salah satunya didatangkan dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo. 

 

Kemudian untuk lebih memberikan semangat kepada para pelaku usaha ikan koi di Magetan, maka acara ini direncanakan dibuat secara rutin. “Bisa jadi lokasinya tetap di Sumberdodol atau bisa juga berpindah-pindah ke tempat-tempat berpotensi lainnya,” sebut Nur.

 

Hal ini karena selain Sumberdodol, beberapa wilayah lain di Magetan juga berpotensi untuk pengembangan koi. Sebagaimana disebutkan oleh Bambang, wilayah tersebut adalah Dusun Semen, Desa Sukowidi, Kecamatan Nguntoronadi; Desa Banyudono Kecamatan Ngariboyo; Desa Sumbersawit Kecamatan Sidorejo; Desa Sundul Kecamatan Sarang. “Tapi tetap yang paling bagus adalah Sumberdodol. Sebab air di sini sangat cocok untuk pendederan,” tegasnya


Sumber: TROBOS Aqua

Artikel lainnya

Ikan Hias 

Ingin Memelihara Ikan Tanpa Tambahan Oksigen?

Minapoli

2457 hari lalu

  • verified icon82467
Ikan Hias 

Cara Memijahkan Ikan Rainbow Kurumoi, Ikan Hias Endemik Papua

Minapoli

1025 hari lalu

  • verified icon4888
Ikan Hias 

Acriflavine for Aquarium Fish

Minapoli

942 hari lalu

  • verified icon3129
Ikan Hias 

Budidaya Clownfish Sistem Resirkulasi Skala Rumah Tangga

Trobos Aqua

1872 hari lalu

  • verified icon3081