Bisnis Ikan Hias Kebal Pandemi, Tidak Ditinggalkan Penggemarnya
| Mon, 12 Jul 2021 - 07:46
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Ikan hias tidak pernah ditinggalkan oleh penggemarnya. Setiap tahunnya, selalu saja ada tren-tren salah satu jenis ikan hias, seperti arwana, lohan, hingga ikan cupang.
Kondisi pasar yang cenderung stabil ini tidak terlepas dari keindahan dan manfaat yang diberikan ketika memiliki ikan hias di rumah.
Sejak awal pandemi, tren memelihara ikan hias bahkan makin naik daun lagi. Hal ini dilatarbelakangi oleh masyarakat yang banyak menghabiskan waktunya di rumah sehingga hobi merawat ikan hias digandrungi oleh lebih banyak orang.
Bagi masyarakat Bandung Raya yang gemar memelihara ikan hias, mungkin Toko Gampang Ingat yang terletak di Jalan Karapitan, Kota Bandung, menjadi tempat favorit.
Baca juga: Lima Manfaat Air Rendaman Daun Ketapang bagi Ikan Cupang
Toko yang sudah berdiri hampir 25 tahun ini menyediakan seluruh kebutuhan akuatik, mulai dari ikan hias, akuarium kaca, hingga makanan ikan hias.
Nama toko yang menarik dan desain toko yang apik menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemburu ikan hias untuk datang ke tokonya.
Ketika memasuki toko, terlihat akuarium-akuarium kaca yang dihiasi ikan-ikan kecil berwarna cantik beserta segala penghiasnya. Memasuki dalam toko, terlihat bak-bak besar berwarna biru yang terisi ikan-ikan hias berukuran lebih besar.
“Di sini ada ikan hias, selain itu ada kura-kura, ada lobster,” terang Nurholid atau akrab disapa Nur saat, ditemui Ayobandung.com di Toko Gampang Ingat.
Sebelumnya, Toko Gampang Ingat ini pernah membuka dua cabang di Bandung, yaitu di Cihampelas Walk dan Borma Dago. Namun, saat ini kedua toko sudah tidak lagi beroperasi dan kembali ke pusat, yaitu toko di Jalan Karapitan.
Baca juga: Tips Mengirimkan Ikan Hias ke Luar Negeri
Tidak hanya ikan hias kecil, di Toko Gampang Ingat juga menjual ikan-ikan unik dengan harga fantastis. Seperti ikan arwana golden base yang terjual dengan harga sekitar Rp 30 juta.
“Tancho namanya, bendera Jepang itu. Badannya putih kepalanya merah, dia impor dari Jepang,” terang Nur sambil menunjuk ikan yang dimaksud ke arah bak biru besar di sampingnya.
Pasokan ikan hias di Toko Gampang ingat ini kebanyakan berasal dari Bandung. Alasannya, menurut Nur, adalah karena ikan yang berasal dari daerah yang sama akan lebih kuat bertahan. Hal ini mengurangi resiko adanya kematian pada ikan, baik ketika masih di toko maupun ketika sudah di tangan pembeli.
“Bukan apa-apa, kadang butuh waktu lama dari proses datang dan langsung dijual ke retail. Butuh proses dua minggu karantina (memastikan) kondisinya benar-benar sehat. Kalau dipaksa dari gudang (ikan) datang dari luar Bandung, langsung kita jual, kadang-kadang satu banyak korban, kedua nanti pelanggan kecewa, ketiga kerugian pasti ada,” ungkap Nur.
Baca juga: Budidaya Ikan di Kolam 1 Hektar, Pria Asal Sleman Ini Ungkap Rahasia Beternak Koi
Menurut Nur, kualitas menjadi poin penting dalam bisnis ini. Ikan yang sehat dan bagus akan menyenangkan pembelinya. Nur khawatir jika ia asal dalam merekomendasikan ikan peliharaan pada pembeli dan berujung pada kematian ikan di tangan pembeli, pembeli akan kapok untuk memelihara ikan hias lagi.
“Kasihan orangnya, bukan apa-apa, takutnya nanti kapok dan nggak datang lagi, namanya pelanggan sudah dianggapnya raja di sini,” tutur Nur.
Selain jual langsung di toko, Toko Gampang Ingat juga memberikan kesempatan bagi pembeli untuk memesan melalui aplikasi e-commerce, seperti Tokopedia. Namun menurut Nur, sejauh ini, kebanyakan pembeli hanya memesan makanan ikan untuk pesan secara online.
“Kebanyakan pesan makanan, makanan untuk ikan, kura-kura, hamster,” kata Nur.
Pengiriman ikan untuk jarak jauh perlu diberikan perlakuan khusus. Nur menjelaskan bagaimana ikan hias perlu "puasa" sebelum dikirim ke tempat yang jauh.
Baca juga: Budidaya Ikan Mas Koki, Hobi Menguntungkan di Tengah Pandemi Covid-19
“Harus puasa dulu, tidak boleh dikasih makan. Apalagi perjalanan jauh, dia nanti nggak muntah dan ikannya nggak stres kondisinya,” terang Nur.
Nur menuturkan, dengan modal kurang lebih dari Rp300 ribu, setiap orang sudah bisa mulai melakoni hobi memelihara ikan hias ini.
Persiapan awal adalah harus memiliki akuarium, seperangkat filter air yang terdiri dari selang, mesin gelembung, dan lainnya. Perhiasan lain seperti batu, pasir, dan tanaman hias disesuaikan dengan jenis dan kondisi ikan.
“Tambahan untuk kayu, pasir, batu, itu gampang. Tergantung untuk ikan apa. Ada ikan yang suka ngacak-ngacak, ada ikan yang dikasih batu itu-nya (sirip) cacat, tergantung jenis ikannya,” tutup Nur.
Sumber: Republika.co.id