Begini Teknik Ablasi Udang Windu

| Mon, 10 Aug 2020 - 12:06

Udang windu atau dalam nama latinnya adalah Penaeus monodon merupakan udang laut yang termasuk ke dalam jenis udang berukuran besar. Udang windu kini semakin populer untuk dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi dan gizi yang tinggi. Udang windu yang dapat dijual nantinya berasal dari benih udang yang berkualitas.

Salah satu upaya peningkatan produksi benih udang windu dalam proses pembenihan udang yang dapat anda lakukan adalah dengan melakukan proses ablasi udang. Solusi ini muncul karena secara alami, kematangan gonad udang windu sangatlah lama. Proses ini penting untuk anda kuasai dalam proses pembenihan udang windu.

Apa itu ablasi?

Ablasi adalah usaha untuk mempercepat kematangan gonad udang dengan cara merusak sistem saraf khususnya mata udang. Hal tersebut dikarenakan selain digunakan untuk melihat, saraf pada mata udang sangat berpengaruh dalam proses perkembangbiakan, khususnya percepat kematangan gonad.

Pada dasarnya di dalam tangkai mata udang yang terdapat organ X sebagai penghasil hormon perkembangan dan pematangan gonad (Gonade Inhibiting Hormone/ GIH), serta penghambat pergantian kulit (Moulting Inhibiting Hormone/ MIH). Jika organ X sudah tidak ada karena dipotong, maka organ Y yang terletak di kepala dapat menghasilkan hormon perangsang pembentukan gonad (Gonad Stimulating Hormone/GSH), sehingga proses pematangan gonad dapat berlangsung lebih cepat.


  

Gambar 1. Sistem hormon pada udang Windu (Setiawan, 2004). 

Keterangan: Garis -------------- = Berpengaruh tidak langsung 

Garis _________ = Berpengaruh langsung


Teknik ablasi

Ablasi perlu dilakukan dengan teknik atau cara  yang baik dan benar agar udang tidak stres kemudian mati. Beberapa teknik untuk melakukan proses ablasi udang menurut Amin & Iromo (2014); Suyanto & Takarina. (2009) adalah sebagai berikut :

1. Pincing, yaitu menjepit salah satu tangkai mata udang tanpa pemanasan dan tidak sampai putus

2. Ligation, yaitu menjepit salah satu tangkai mata udang dengan pemanasan dan tidak sampai putus

3. Cauttery, yaitu memencet tangkai mata udang sampai putus

4. Cutting, yaitu memotong tangkai mata udang dengan gunting (Gambar 2). 


Tahapan ablasi

Adapun tahapan-tahapan dalam melakukan proses ablasi udang menurut Suyanto & Takarina (2009) adalah sebagai berikut:

1. Siapkan alat berupa gunting yang steril

2. Induk udang yang akan diablasi, ditangkap dengan seser dan dipilih induk yang memiliki kulit keras

3. Induk direndam dengan malachite green 25 ppm sekitar 2-3 menit, kemudian dimasukan ke dalam larutan antibiotik yaitu oxytetracycline sebanyak 25 ppm

4. Induk dilengkungkan badannya dengan cara meletakkan ibu jari di atas karapas dan jari kelingking harus menekan ekor udang

5. Potong salah satu tangkai mata udang dengan gunting yang steril sampai putus

6. Induk yang dipotong masukan dalam bak perkawinan dan dicampur dengan induk jantan untuk melakukan perkawinan

7. Perbandingan jantan dan betina 1:2 atau 2:3 tergantung jumlah induk dan kebutuhan.


  

Gambar 2. Salah satu tahapan proses ablasi mata, yaitu memotong tangkai mata dengan menggunakan gunting


Pustaka:

Amin, M.H, Iromo, H. 2014. Optimalisasi reproduksi indk untuk menjaga keseimbangan populasi udang windu di perairan Tarakan, Kalimantan Utara. Jurnal Harpodon Borneo 7(2): 102-108

Pratiwi, Rianta. 2018. Aspek Biologi dan Ablasi Mata Pada Udang Windu penaeus monodon Suku Penaeidae (Deapoda: Malcostraca). Oseana. 43(2): 34-47

Setiawan, A. 2004. Modul pemijahan induk udang. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan MenengaDepartemen Pendidikan Nasional. Hal. 32

Suyanto R, Takarina E,P. 2009. Panduan Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya. Hal 56



Artikel lainnya

Udang 

Pentingnya Cek Penyakit Udang Secara Berkala

CeKolam

134 hari lalu

  • verified icon395
Udang 

Budidaya di Musim Kemarau, Masalah dan Solusinya

Info Akuakultur

1841 hari lalu

  • verified icon7656
Udang 

PCR: Cara Akurat Cek Penyakit Udang Vaname

CeKolam

30 hari lalu

  • verified icon240