• Home
  • Infomina
  • Aktivitas Penangkapan Perikanan Dari Hulu Hingga Hilir

Aktivitas Penangkapan Perikanan Dari Hulu Hingga Hilir

| Thu, 04 Nov 2021 - 16:03

Kota Bengkulu adalah bagian dari Provinsi Bengkulu yang berada di Pantai Barat Pulau Sumatera. Sebagian besar kegiatan penangkapan ikan oleh nelayan di Kota Bengkulu masih menggunakan armada dan beberapa alat tangkap seperti alat pancing tonda dan alat pancing rawai. Teknologi atau alat yang digunakan berdampak pada daerah penangkapan ikan yang dapat dijangkau sebagai lokasi penangkapan ikan. Daerah penangkapan ikan di wilayah Pulau Baai lebih jauh luas dibandingkan dengan daerah penangkapan nelayan di daerah penangkapan ikan lainnya.


Nelayan di wilayah Pulau Baai melakukan penangkapan ikan ke perairan, Pulau Enggano dan Pulau Mega di Kabupaten Bengkulu Utara. Lokasi penangkapan nelayan Pantai Jakat, Pasar Bengkulu, Pondok Besi dan Pantai Malabero hanya berada di sekitar perairan pantai dan perairan Pulau Tikus, Kota Bengkulu.


Data yang saya dapat pada tahun 2019 jumlah nelayan di Kota Bengkulu adalah sebanyak 25.846 orang, jumlah nelayan di Kota Bengkulu setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Sementara itu, besar kecilnya ukuran armada penangkapan merupakan salah satu faktor utama untuk menentukan jangkauan daerah penangkapan ikan (Menurut KKP RI 2018).




Armada penangkapan ikan yang beroperasi di laut Bengkulu sebagian besar masih terdapat armada berupa perahu tanpa motor dan kapal motor. Di wilayah Kota Bengkulu jumlah kapal motor terdiri dari berbagai ukuran mulai dari ukuran yang kurang dari 5 GT sampai dengan 10 GT, dengan kondisi armada tersebut maka sebagian besar nelayan Kota Bengkulu hanya mampu melakukan operasi penangkapan ikan di wilayah penangkapan pesisir.


Keberhasilan dan efektifitas usaha penangkapan ikan ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah penentuan daerah penangkapan ikan dimana kegiatan penangkapan ikan di lakukan oleh nelayan di Kota Bengkulu. Daerah penangkapan ikan sebagai tempat operasi penangkapan ikan tidak hanya terbatas di dalam wilayah perairan laut Kota Bengkulu. 


Yuk, ikuti juga: Kompetisi LensaMina, Membuka Cakrawala Akuakultur Indonesia


Masyarakat di Pulau Baai merupakan masyarakat yang umumnya mencari nafkah dengan memanfaatkan laut dan isinya, menangkap ikan mereka setiap harinya sangat erat dengan laut baik secara langsung mau tidak langsung. Oleh sebab itu masyarakat di Pulau Baai memiliki corak kehidupan yang unik yang membedakan dengan masyarakat lain, dan juga hubungan masyarakat tersebut sangat erat dan cukup kuat.


Kegiatan penangkapan perikanan di Pulau Baai menggunakan beberapa jenis alat tangkap, yaitu beberapa diantaranya adalah Alat Pancing Rawai dan Alat Pancing Tonda. Penangkapan perikanan merupakan kegiatan ekonomi dalam penangkapan atau pengumpulan binatang dalam air, didalam laut maupun perairan umum secara bebas.


Penangkapan perikanan merupakan sebuah usaha yang terkait dengan pengolahan, pemanfaatan sumber daya ikan, serta mengelola lingkungannya dari mulai pra produksi sampai pasca produksi. Perikanan tangkap merupakan kegiatan memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau dengan cara apapun, melainkan kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, mengawetkan, menyimpan, mendinginkan.


Ikan yang sudah didapat dari melaut akan di masukkan ke dalam coolbox besar dan akan di bawa ke darat dan akan diberikan kepada penampung di TPI. Ikan yang sudah ada di penampung tersebut akan di jual kepada konsumen/pembeli dan ikan tersebut ada juga yang di olah oleh masyarakat Pulau Baai menjadi seperti, contohnya membuat ikan asin, ikan rebus.


Hasil penangkapan dari rata-rata nelayan yang ada di Pulau Baai Kota Bengkulu yaitu seperti ikan tongkol, tenggiri, kakap merah, cakalang, kerapu, pari dan masih banyak yang lainnya. Mesin yang di gunakan dalam kapal nelayan di Pulau Baai sangat banyak salah satunya yaitu menggunakan Mesin Yanmar 3 silinder, dengan spesifikasi yaitu menggunakan bahan bakar solar, pendingin mesin yaitu water round dengan kekuatan mesin 33 PK dan ukuran kapal 9 GT.


Pada aktivitas proses bisnis aktual yang terjadi pada industri penangkapan perikanan di Pulau Baai Kota Bengkulu dapat disimpulkan ada 5 aktivitas utama yaitu aktivitas pendaratan ikan hasil tangkapan, aktivitas penanganan ikan di TPI, aktivitas pendistribusian, aktivitas pengolahan dan aktivitas pemasaran.

---


Penulis: Mariandri Pasaribu
Profesi: Mahasiswa
Instansi: Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai


Artikel lainnya